Sabtu, 10 Februari 2007

Hidup adalah Tentang Memilih


Waktu kuliah Filsafat Umum berlangsung, seorang teman pernah nanya ”Hidup, rezeki, jodoh dan mati adalah takdir-Nya, jadi apakah orang yang mati dengan jalan bunuh diri tidak akan masuk neraka karena mati adalah juga takdir-Nya?”


Dosen Filsafat Umum-ku pun menjawab, ”Kapan manusia mati memang sudah menjadi takdir-Nya, tapi bagaimana manusia mati adalah pilihan dari manusia itu sendiri.”


Denger jawaban dari dosenku itu, aku jadi seperti menemukan jawaban atas pemikiranku selama ini. ”Kalo segala hal dah ditakdirkan, berarti Nabi Adam memang ditakdirkan untuk memakan buah khuldi, jadi seharusnya Allah tidak perlu menghukum beliau untuk turun ke bumi.”


Setelah kuliah Filsafat Umum hari itu, aku jadi berpikir dengan cara yang beda. ”Mungkin Allah memang telah menakdirkan Nabi Adam untuk turun ke bumi, tetapi apa yang menyebabkan dan bagaimana cara Nabi Adam turun ke bumi adalah murni pilihan beliau sendiri. Mungkin jika Nabi Adam tidak termakan bujukan setan untuk memakan buah khuldi, setan akan membujuknya dengan cara lain atau pasti ada hal lain yang pada akhirnya akan tetap membuat Allah murka dan menghukum beliau dengan mengutusnya turun ke bumi.” Allah telah menggariskan segala hal, tapi manusia selalu masih diberikan kesempatan untuk memilih.


Di dunia ini, manusia selalu akan dihadapkan pada berbagai pilihan. Menjadi jahat atau baik, jujur atau bohong, kaya atau miskin, pintar atau bodaoh, senang atau sedih, dan lain sebagainya. Namun segala pilihan pasti disertai dengan konsekuensi. Bahkan dalam menjalani konsekuensi dari pilihan yang telah dipilihnya, manusia akan dihadapkan lagi dengan berbagai pilihan yang akan menyukseskan atau malah menggagalkan tercapainya tujuan yang telah menjadi pilihan awalnya.


Jadi rasanya sebagai manusia kita ga boleh putus asa. Jika memang kita pernah membuat pilihan yang salah dalam hidup, kita pasti punya kesempatan untuk memperbaikinya. Kita selalu punya pilihan untuk menjadi lebih baik dari hari ini. Yang kita perlukan adalah tanggung jawab atas segala pilihan yang dah kita ambil dan mampu memaafkan segala kesalahan yang telah kita perbuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar