Minggu, 07 Juli 2013

23:15

Nyaris tengah malam ketika mereka berpelukan. Si lelaki berulangkali mengelus punggung perempuannya, seakan menyampaikan dalam diamnya: Tenang, Sayang, aku ada.
Dan si perempuan masih saja terisak, meski dia sangat ingin berhenti.

Berulangkali si perempuan mengusap lelehan air matanya. Berulangkali si lelaki menyodorkan lengan kiri kemejanya: Pakai ini saja.

Cukup  lama, hingga akhirnya si perempuan mengangkat wajahnya dari bahu kiri si lelaki. "Makasih ya.", itu katanya.

Si lelaki hanya lekat menatap mata perempuannya, menghapus sisa air mata di pipinya, dan perlahan mempertemukan dahi mereka.

Lama. Lalu lirih suara si lelaki memecah sunyi yang mengambang di antara mereka: Maaf, ya. Saya sayang kamu.
Dan si perempuan mengangguk sendu.



"Kalau saya mau datang, memangnya kamu mau jemput?"
Menatap sebentar, lalu berkata: Ya mau lah., sebelum akhirnya memalingkan muka.



...dan yang di awal terbaca, adalah akhirnya....

06-07-2013

Singkat saja, Sayang
Terima kasih untuk peluk dan genggaman tangan yang masih saja hangat
Bahkan di saat hati sempat sedingin itu