Jumat, 24 Agustus 2012

Lebaran Pertama

F: *keluar kamar* *ambil HP di atas kotak kue*
A: "Loh, kok nggak diambil?"
F: "Apanya?" *lirik bawah, kanan-kiri* *ngeliat amplop di atas kotak kue* "Loh?"
A: "Katanya kemarin minta." *senyum-senyum*
F: *mikir* *kaget* *ngakak* "Kemarin cuma becanda, Maaas."
A: "Aku kan nggak becanda."
F: "Tapi aku becanda." *ngakak* *ambil amplopnya*
A: "Aku serius." *ketawa-tawa*
F: "Heeeh, aku nggak mauuu." *sibuk nyari kantong jaket si Mas*
A: *nutupin kantong jaket* "Kan kemarin minta. Aku minta didoain aja."
F: "Aku cuma becanda. Iya, didoain." *maksa balikin amplop*
A: *ngakak makin kenceng*
F: *berhasil masukin amplop ke kantong si Mas*
A: "Huuuh... Ya udah kalo nggak mau."
F: "Iya, nggak mau. Kemarin cuma becanda. Yuk cus, keburu lapeeer." *seret si Mas ke mall depan*
A: "Iyaaa..." *senyum-senyum pasrah*

 source


Jadi begitulah, lebaran pertama kami. Silly enough? That's us =)


Semoga dipertemukan lagi dengan ramadhan dan lebaran berikutnya, sama-sama. Amiin =D

Selasa, 14 Agustus 2012

Sederhana

Kamu, yang mengajariku mensyukuri segala hal kecil yang seringnya luput dari perhatianku.
Yang membuatku mengerti bahwa bahagia bisa datang dari hal-hal sederhana:
bertemu dan tak henti tersenyum malu-malu;
merasakan degupan aneh setelah sekian lama tak berjumpa;
menunggu datangmu sembari menikmati gelitik rasa di perutku;
mendapatimu diam-diam memperhatikanku.


Kamu, yang mampu membuatku merajuk serupa anak kecil, yang membiarkanku mencoba berbagai hal yang ingin kulakukan. Dan dengan sabar mendengarkan racauanku tentang berbagai hal.

Telah cukupkah aku tunjukkan rasaku? =,)



P.S.: terima kasih untuk telunjuk yang bergerak di sepanjang tulang belakangku tiap kali aku lupa berdiri tegak, terima kasih untuk selalu bersikeras berada di sisi kananku tiap kali kita jalan berdua, bersepeda berdua.

Senin, 13 Agustus 2012

Hampir Lebaran

Seperti yang dulu terjadi, kamu akan mampir, sekedar berbagi apa yang telah terlewati.
Aku akan berusaha duduk tenang, mendengarkan, ketika kamu menceritakan satu demi satu hal konyol yang terjadi dalam hidupmu yang tak sempat aku saksikan.
Sudah pasti, usahaku akan gagal. Karna kita berdua akan tertawa terbahak-bahak. Yang akhirnya membuat kaku pipi dan perut kita.

Lalu pembicaraan akan menjadi sedikit serius.
Itu dimulai dari saat tatapanmu jauh menerawang.
Segala tentang hidup, yang ternyata memang tak mudah selepas kita pakai putih abu-abu, habis kita bahas.
Satu dua pemikiran terbentuk setelahnya.

Dan giliranku bercerita tentang apa saja.
Kamu, sudah pasti tak akan duduk diam.
Selalu saja sibuk membetulkan letak kakimu yang panjang.

"Dengerin enggak to?"
"Sik to Bri, tempat ini sempit, nggak cukup buat kakiku."
"Kok nyalahin tempatnya, kakimu itu yang luar biasa."
"Haish..."


Iya, ini cuma reka adegan. Setelah Lebaran, enam tahun lalu.
Adegan yang sebenarnya ingin aku ulang. Tahun ini, tahun depan, dan berpuluh tahun selanjutnya.
Atas nama persahabatan.

Kamis, 09 Agustus 2012

Percakapan Konyol I

  
"Mas ganteeeng banget tadi... Hehehe..."
"Hahaha... Kemaren-kemaren enggak ya?"
"Kemaren-kemaren ganteeeng enggak pake banget, kalo tadi, pake banget Maaas..."
" *LOL* :* "

Selasa, 07 Agustus 2012

^^


...dengan menyayangimu, aku merasa bebas.

Can't Help Falling in Love (Elvis Presley)


"Aku pulang..."

Ada yang selalu kulakukan tiap dia katakan: "Aku pulang, ya..."
Memandang punggungnya menjauh dan menghilang di muka gang.

Suatu saat, semoga, ketika dia katakan: "Aku pulang.", akan kudengar pintu depan rumah kami terbuka dan kulihat senyumnya.

Kamis, 02 Agustus 2012

Mulai Lupa

Belakangan sempat terpikir olehku, setahun ini, seberapa sering ingatan tentangnya melintas di pikiran. Seberapa sering namanya kusebut dalam doa. Seberapa kuat usahaku mengunjungi makamnya.

Ternyata rasanya menyakitkan, mendapati diriku mulai melupakan.

Lalu malam ini, suatu 'kebetulan' membawaku ke sebuah tulisan. Tulisan yang lebih dari  cukup untuk membuatku mengingat setiap detil kenangan.

Ada kalimat dalam tulisan itu:
"The saddest thing is, gue bahkan nggak punya foto berdua sama si Gundar. Sahabat macam apa gue? :("
Well, I really know how it feels.

Rabu, 01 Agustus 2012

Confession IV



Iya, saya takut.
Terlalu banyak mendengar.
Merasakan apa yang tak bisa dielakkan.

Saya, takut.

Tapi saya punya Dia.
Dia yang tahu apa yang terbaik untuk saya dan orang-orang yang saya sayang.

I'll be fine. I'll be totally okay.

Amiin.

06072012

Sanggup?


Lalu apa jadinya, jika kau atau aku tiada sebelum sempat kita tahu seperti apa perasaan kita yang sebenarnya?
Bagaimana jika hal terakhir yang kau ingat adalah aku yang membencimu tanpa pernah kau tahu alasannya?
Tak akankah kau menyesal?
Atas segala kata kasar yang kau lontarkan?
Perlakuanmu yang menyakitkan?
Akankah kau menyesal?

Seberapa sanggup kau hidup dalam penyesalan?
Seberapa kuat kau bertahan dengan rasa bersalah yang akan selalu menghantuimu?

Why, why do people say bad things to each other?
Why did they fight?
Why did they say horrible things to each other?
Is it really hard to sit down and talk about the problem?
Is it really hard to say sorry and forgive each other?

02122011