Sabtu, 23 April 2011

Kepada: Lelakiku (Surat Kedua)


Dear kamu,
kamu di mana?
Masih saja tak menemukan jalanmu menemuiku?
Aku sudah diam, sudah tak bergerak, agar kita tak berselisih jalan.

Kamu,
bisakah lebih cepat datang?
Aku mulai kesepian.

Kamu,
tak kurangkah hidupmu tanpaku?

Kamu, Lelakiku,
ada yang ingin aku minta darimu.
Bisakah nanti kamu tak membiarkanku jatuh cinta sendirian?
Karna aku lelah berkali dibuat jatuh cinta dan ditinggalkan begitu saja.
Bisakah kamu tak membuatku merindu sendirian?

Lelakiku, kemarilah.
Halangilah pandanganku dari mereka.
Agar tak ada lagi sesak yang kurasa.
Dan tolong, tutuplah telingaku dengan kedua tangan kuatmu itu.
Agar tak kudengar gunjingan mereka tentangku, tentang kita.

Lelakiku, bagi mereka mungkin aku perempuan kuat.
Tapi denganmu, hanya denganmu, aku ingin bisa membagi bebanku.
Aku ingin bisa mengandalkanmu.

Aku janji, aku tak akan membebanimu.
Dan tak akan kubiarkan diriku terbebani olehmu.
Kita hanya akan saling menopang, saling menguatkan.

Lelakiku, bersabarlah jika menghadapiku.
Terus bersabarlah hingga aku percayakan rasaku untukmu.
Aku memang tak mudah percaya, tak mudah jatuh cinta.
Tapi yakini saja, pada akhirnya aku pasti akan mempercayaimu dan berkali-kali jatuh cinta padamu.

Sekarang ini, Lelakiku...
Aku sangat lelah.
Lelah dengan keterikatan emosi yang memuakkan.

Jadi tolong Lelakiku,
sebelum aku menjadi makhluk paling pedih dan penuh luka,
temuilah aku,
secepatnya.

Dan akan kita buat kisah bahagia kita.

Selasa, 19 April 2011

Sesuatu yang Tertunda (Padi feat Iwan Fals)

Disini aku sendiri, menatap relung-relung hidup
Aku merasa hidupku, tak seperti yang kuimingkan
Terhampar begitu banyak warna kelam sisi hidupku
Seperti yang mereka tahu, seperti yang mereka tahu

Aku merasa disudutkan kenyataan
Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan
Butakan mataku semua tentang keindahan
Menggugah takutku, menantang sendiriku
Temui cinta, lepaskan rasa

Disini aku sendiri masih seperti dulu yang takut
Aku merasa hidupku pun surut 'tuk tumpukan harap
Tergambar begitu rupa, samar seperti yang kurasakan
Kenyataan itu pahit, kenyataan itu sangatlah pahit

Senin, 04 April 2011

3 tahun 11 bulan 1 hari


"The mature thing to do is to tell you that you'll be missed and then get used to having you gone. Okay, you'll be missed... but I'm afraid I won't get used to having you gone."


Hallmark Cards


***



"Ternyata bener girls faster to be mature then boys, Mbak Pebri ini the only one temen yang paling dewasa yang pernah ku kenal...
Sabarlah pokoknya kalo versus diriku...
hwehehehe.....
Tu parameternya ni anak bisa jadi psychologist...
Merupakan pemasok utama all stuff that I need, mule dari catetan (nyang moga2 bisa bikin gw sukses.....amiinnn.) mpe film2 bajakan bermutu..."

***



Iseng ngebuka file lama di FS, Kring... And I found that =)
Empat tahun kurang 29 hari...
Get used to having you gone?
Mmm, sudah tak pernah tak sengaja mengirim sms ataupun menelponmu,
sudah tak lagi menunggumu main ke rumah tiap liburan semester dan Lebaran,
tak lagi terpikir Kamis itu setiap kali bangun pagi,
nyaris tak menangis setiap kali mengenangmu,
apa semua itu berarti aku sudah terbiasa dengan kepergianmu?

.
.
.

Tapi bukankah selalu ada bagian kekanakan dalam diri kita?
Adzan Subuh masih membawa rasa di Jumat pagi itu...

.



Empat tahun kurang 29 hari,
aku kangen kamu dan masih saja belum benar-benar terbiasa dengan ketiadaanmu =)

.


PS: Belakangan aku sadari, hal yang paling aku rindukan selama ini adalah mendengar cerita-ceritamu lagi.

Sabtu, 02 April 2011

Penerimaan (Chairil Anwar)

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

Maret 1943


***


Kemarin itu, seperti melakonkan kisah dalam puisi ini.