Rabu, 29 Juni 2011

What A Broken Heart Can Do

"This person is a man who was dumped. Haven't you ever wanted to die because of a woman?"

"No."

"Then let me tell you. Being unable to sleep and eat is the basic thing. Waking up in the middle of the night will become a daily routine. Because the one that you have loved has turned into someone else. Also can't whine to each other. Fear being scolded by that person. So, you cry by yourself. But what hurts the most is, that person actually simply doesn't miss me only like the way I am. It's like that person has forgot about me and simply be happy alone. All you want to do is die, but you can't die either. Because you're scared that you won't see that person again."

Conversation between Oska and Yoon Seul in Secret Garden (Korean Drama)

Sabtu, 25 Juni 2011

Kepada: Parang Jati

Hey laki-laki bermata nyaris bidadari, kau mengagumkan.
Aku jatuh hati padamu...


...dan begitu saja patah hati.

Sabtu, 18 Juni 2011

Mengakrabi Gulita

Putuskan dan tetapkan segera
Kau mau ada di belakang layar atau mengambil peran utama
Yang tak bergelimang sinar, mungkin tak ringan
Tapi, bukankah yang benar memang tak selamanya mudah?

Dan tegarlah, tegarlah
Meski sunyimu bersisian resah
Dan tulikan telingamu itu dari riuh suara tanpa makna
Yang kau dengar, belum tentu kebenaran

Berdirilah tegak meski kau tak nampak
Teruskan apa yang kau percayai, pegang erat, jangan goyah

Dan bahagialah, bahagialah

Sabtu, 11 Juni 2011

Pengap

Memangnya aku ini siapa?
Dilihat dari sudut manapun, aku tetap tersangka
Tak ada yang menyempatkan diri mendengar versiku, itu sudah biasa

Orang melihat, hanya yang ingin mereka lihat
Mendengar, apa yang ingin mereka dengar

Peduli apa mereka dengan apa yang terjadi saat pintu itu terkunci


Dan kau, berharap masih kutangisi?

Selasa, 07 Juni 2011

Pamit

Aku berpaling, Sayang
Bukan karna benci
Cahayamu terlalu menyilaukan sekarang


source: tumblr

Tak apa, teruslah bersinar
Selama itu maumu,
selama kau bahagia karna itu

Aku, Sayang,
tak bisa lagi melihatmu tanpa melukai mataku