Kamis, 24 Maret 2011

Silent Cry

"Kenapa?"

"Apanya?"



"Kamu."

"Nggak pa pa."



"Bohong. Aku dengar tarikkan napasmu memberat. Berkali-kali."

"..."



"Aku kangen."

"Siapa?"



"Bukan siapa, tapi harusnya kau tanya apa."

"Apa?"



"Lepas suara tawamu."

"Jangan konyol, aku tertawa. Lepas. Berkali-kali."



"Dan lalu selalu kudengar tarikkan berat napasmu menyertai."

"..."



"Kemarilah. Menangislah sekali ini saja. Sekencang-kencangnya. Sepuasmu. Biarkan sesak itu menguap bersama air matamu."

"Bagaimana jika akhirnya aku tak bisa berhenti?"



"Pasti bisa."

"Kalau begitu mendekatlah. Pinjamkan bahumu malam ini."



...

"Hmm, tak bersuara ternyata."

"Apanya?"


"Tangismu."


"Suaranya habis di hari itu."



"Tak apa. Percaya saja, semua akan baik-baik saja."

"Si."

Confession II

Di sana setidaknya aku merasa ditanya: "Ada cerita apa hari ini?"
Satu kalimat sederhana tapi bermakna

Sejenak saja, merasa didengar dan dimengerti

Karna menyesakkan saat kalimat-kalimat itu terhenti tanpa kumaui

and I'm desperately want to hear that simple question from those who want to listen, not just hear

Rabu, 16 Maret 2011

Pilihan

Akan ada satu waktu kutanyakan keinginanmu
Tetap bersamaku atau meninggalkanku

Jangan harap aku merengek memintamu tinggal
Dan jangan berpikir aku tak akan kehilangan

Genggamanku tak akan kuat, pelukku tak akan erat
Tapi kupastikan kau akan nyaman

Pada akhirnya,
semua orang pasti akan kembali ke tempat ia merasa paling nyaman, bukan?
Aku akan senang jika tempatmu kembali adalah aku
Dan aku akan ikut senang jikapun itu bukan aku

Senin, 07 Maret 2011

Apa Kabar?

Hujan belakangan ini, mendinginkanmu?
Menggigilkan kurus tubuhmu?
Maaf, lama aku tak berkunjung

Doa-doa itu, sampaikah padamu?
Menghangatkan tidur panjangmu?

Secepatnya aku akan ke sana
Tanpa bunga, hanya doa
Dan segudang cerita

Te echo de menos, mi amigo =,)

"-mu"

Akukah itu, "-mu" dalam rentetan aksara milikmu?
Sampai kapan, "kita" hanya ada dalam balas-berbalas kata?

Pegang Kendali

Jika kau tanyakan apa aku lelah,
iya jawabku
Semuanya, melelahkan
Selalu

Jika kau pikir aku menyerah
Seratus persen kau salah!

Kau dengan segala kebetulan yang tak kuyakini keberadaannya itu
Sering membuat pikirku merumit
Tapi kenapa aku harus menyerah?
Semua akan baik-baik saja selama aku pegang kendali atas diriku sendiri