Jumat, 29 Mei 2009

Take A Bow

Suatu saat mungkin ia akan menjadi bisu dan menyimpan segalanya sendiri
Bukan karna lelah, tapi kata yang ia ucapkan sudah tak lagi punya arti

Ia cuma ingin menjaga segalanya, mungkin juga hatinya
Ia tak pernah ingin merasa memiliki sesuatu yang sedari awal telah ditetapkan untuk hilang

Suatu saat sudut itu akan kosong
Seseorang telah memastikannya untuk demikian
Ia tahu pasti satu hal, ia akan sangat kehilangan
Tapi ia pastikan tak akan ada sesal

Kepada seseorang, pernah ia ingin tanyakan
"Kenapa menatap bulan ketika kau miliki banyak bintang, bahkan satu bintang telah pernah dan mungkin masih bersedia redup dan benderang hanya untukmu?"
Tapi bukankah itu berarti ia sangsikan segalanya?
Seolah-olah menyalahkan seseorang atas segalanya
Ia tak inginkan itu, tak pernah inginkan itu

Bukan sakit dan luka yang ingin ia berikan
Tapi mungkin ia tak juga bisa lukiskan tawa di mata itu
Saat ini yang ia bisa lakukan hanyalah menerima dan memberi dengan caranya
Selalu ada dan tetap di sana

Ia tak akan pernah menyesal
Suatu saat ketika sudut itu telah benar-benar kosong
Akan ia berikan senyum terindah, bersyukur seseorang telah pernah ada di sana

Muchas gracias.

29 Mei 2009

Cuma Pingin Tanya

Kamu, yang dengan pongahnya bilang "Aku tahu!", pernahkah sedetik saja berada di posisiku?
Tak usah kamu sampai paham, aku hanya pingin sedetik saja kamu tahu bagaimana rasanya jadi aku

Gampang banget memang untuk menilai kulit luar
Tanpa pernah mencoba untuk melihat lebih dekat

Lain kali, bicaralah pada dirimu sendiri
Kamu tak butuh orang lain untuk dengarkan kebenaran mutlakmu!

Aku, tak butuh dengar omong kosong itu!

Harusanya tak kamu bawa mereka dalam kata-katamu
Aku juga sudah cukup kenyang dengan pandang menyelidik yang mereka tujukan untukku

Ah! Aku sudah tak mau peduli
Aku sudah 'ga pingin dengar omong kosong itu lagi!

27 Mei 2009

It’s All About You

Masih selalu, semua tentang kamu, tanpa aku
Yang mereka selalu katakan, ”Apa dia baik-baik saja?”
Tak pernah ada aku
Segalanya membawaku ke sudut gelap ini, sendiri

14 Mei 2009

Belum Ada Judul (Iwan Fals)

Pernah kita sama-sama susah
Terperangkap di dingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah, lelah

Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah, kau

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara di hati

Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku, sobat

Antara Aku, Kau dan Bekas Pacarmu (Iwan Fals)

Tabir gelap yang dulu hinggap, lambat laun mulai terungkap
Labil tawamu, tak pasti tangismu
Jelas membuat aku sangat ingin mencari

Apa yang tersembunyi di balik manis senyummu
Apa yang tersembunyi di balik bening dua matamu

Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti
Lalu aku coba untuk mengerti
Saat engkau tiba di simpang jalan
Kau bimbang tentukan arah tujuan

Jalan gelap yang kau pilih, penuh lubang dan mendaki

Rabu, 06 Mei 2009

Capek

"Apa Phe nggak capek?"

"...Phe juga manusia Mas..."

Cry (James Blunt)

I have seen peace. I have seen pain,
Resting on the shoulders of your name.
Do you see the truth through all their lies?
Do you see the world through troubled eyes?
And if you want to talk about it anymore,
Lie here on the floor and cry... on my shoulder,
I'm a friend.

I have seen birth. I have seen death.
Lived to see a lover's final breath.
Do you see my guilt? Should I feel fright?
Is the fire of hesitation burning bright?
And if you want to talk about it once again,
On you I depend. I'll cry... on your shoulder.
You're a friend.

You and I have been through many things.
I'll hold on to your heart.
I wouldn't cry for anything,
But don't go tearing your life apart.

I have seen fear. I have seen faith.
Seen the look of anger on your face.
And if you want to talk about what will be,
Come and sit with me, and cry... on my shoulder,
I'm a friend.
(cry...)
And if you want to talk about it anymore,
Lie here on the floor and cry... on my shoulder,
Once again.

Cry... on my shoulder
I'm a friend

I'll Stand by You (The Pretenders)

Oh, why you look so sad?
Tears are in your eyes
Come on and come to me now
Don't be ashamed to cry
Let me see you through
'Cause I've seen the dark side too
When the night falls on you
and you don't know what to do
Nothing you confess could make me love you less.

I'll stand by you
I'll stand by you
Won't let nobody hurt you
I'll stand by you

So, if you're mad, get mad
Don't hold it all inside
Come on and talk to me now
Hey, what you got to hide?
I get angry too
Well, I'm a lot like you
When you're standing at the crossroads
and don't know which path to choose
Let me come along
'Cause even if you're wrong...

I'll stand by you
I'll stand by you
Won't let nobody hurt you
I'll stand by you
Take me in, into your darkest hour
and I'll never desert you
I'll stand by you

And when...
When the night falls on you, baby
You're feeling all alone
You won't be on your own

I'll stand by you...

Topeng Kertas

Ia cuma ingin lukiskan senyum termanis di topeng kertas itu
Topeng yang akan ia pakai untuk menghadapi dunia

Dunia yang tak akan pernah tahu remuk hatinya
Dunia yang tak pernah ingin dengar sedu sedannya

Selalu ia bersuka cita di bawah terik mentari
Menarikan tarian terindah dalam rintik hujan
Tanpa seorang pun sadar, tangisnya luruh bersama guyuran hujan

Pernah ia ulurkan tangan, meneriakkan sakit dalam hatinya
Tak ada tangan yang menyambut, tak ada telinga yang mendengar

Saat senyum termanis di topeng itu perlahan masam
Ia pintakan Tuhan hadiahkan sayap untuknya terbang

6 Mei 2009

Tanpamu

Pada akhirnya memang akulah yang egois.
Mengharap kau ada untuk berbagi tawa tangisku.
Padamu aku pernah tunjukkan rapuhku.
Ketika akhirnya kau tak lagi ada, aku cuma bisa percaya semua akan baik-baik saja.

Salahkah aku dengan segala benteng ini? Salahkah aku dengan bisu ini?

Cukup satu senyum saja. Dan aku akan ribuan kali lebih kuat.

Sebentar saja, aku ingin kita duduk bersama.
Katakanlah kau bahagia dan aku akan baik-baik saja.

Memang aku yang egois, memilihmu menjadi kembaran jiwaku dan merasa memilikimu.
Aku masih saja ingin dengan benar mengucapkan selamat tinggal.

Kau, aku tahu kau akan baik-baik saja.
Harusnya aku sudah merasa cukup dan rela.

6 Mei 2009

Untuk Siang

Lunamu t’lah berkawan Bintang, Siang
Mereka t’lah ada untuk satu sama lain
Berbagi beban dan harapan mengindahkan malam

5 Mei 2009

Sedikit yang Aku Tahu

Apa yang membuatku sulit mengalihkan pandang meski sinarmu membutakan?

Mungkin tanpa pernah aku sadar, sinar itu telah cukup lama hilang dari diriku, perlahan redup, nyaris padam
Hingga kau hadir hari itu, membawa segala warna dunia dalam sinar matamu

Kau ambil jalan yang berbeda, memandang dunia dengan caramu
Batas yang kau buat semakin menunjukkan siapa dirimu

Bolehkah aku tetap kagum padamu tanpa beban pengharapan yang pernah sangat  menyesakkan?
Bisakah aku tetap memandang sinar itu? Sinar yang perlahan hilang dari diriku...

6 Mei 2009