Jumat, 31 Juli 2009

Perfect (Simple Plan)

Hey dad look at me
Think back and talk to me
Did I grow up according to plan?
And do you think I'm wasting my time doing things I wanna do?
But it hurts when you disapprove all along

And now I try hard to make it
I just want to make you proud
I'm never gonna be good enough for you
I can't pretend that
I'm alright
And you can't change me

'Cuz we lost it all
Nothing lasts forever
I'm sorry
I can't be perfect
Now it's just too late and
We can't go back
I'm sorry
I can't be perfect

I try not to think
About the pain I feel inside
Did you know you used to be my hero?
All the days you spent with me
Now seem so far away
And it feels like you don't care anymore

And now I try hard to make it
I just want to make you proud
I'm never gonna be good enough for you
I can't stand another fight
And nothing's alright

'Cuz we lost it all
Nothing lasts forever
I'm sorry
I can't be perfect
Now it's just too late and
We can't go back
I'm sorry
I can't be perfect

Nothing's gonna change the things that you said
Nothing's gonna make this right again
Please don't turn your back
I can't believe it's hard
Just to talk to you
But you don't understand

'Cuz we lost it all
Nothing lasts forever
I'm sorry
I can't be perfect
Now it's just too late and
We can't go back
I'm sorry
I can't be perfect

'Cuz we lost it all
Nothing lasts forever
I'm sorry
I can't be perfect
Now it's just too late and
We can't go back
I'm sorry
I can't be perfect

Voices

"Mau ke mana?"

"Entahlah, Siang."



"Lari?"

"Entah."



"Berhentilah berkemas!"

"Aku harus pergi kan?"



"Kenapa harus?"

"Entahlah... Entahlah, Siang. Berhentilah bertanya. Aku tak punya jawaban."



"Ke sini. Aku dengarkan kau bercerita. Mungkin aku punya jawaban untuk semua tanyamu. Cobalah."

"Baiklah, baiklah... aku akan ceritakan semuanya. Aku tahu kau akan mendengarkannya, kau tak pernah menutup telingamu untuk semua ceritaku."



"Mulailah bercerita. Kau tak perlu lari. Kau tak punya tujuan, bukan? Tak perlu sembunyi. Tak ada tempat untukmu sembunyi."

"Aku tahu...aku tahu..."



"Hadapi saja semuanya...hadapi! Kau tak pernah benar-benar sendirian. Aku ada."

"Aku tahu... Aku tahu kau ada... Tapi kau tak lagi kasat mata..."


31 Juli 2009

Cerita

Di depan sebuah rumah di ujung gang...


"Adik kecil, ceria sekali kamu, mau ke mana?"


"Pulang."


"Banyak sekali tas yang kamu bawa, apa saja isinya?"


"Macam-macam. Aku juga bawa banyak cerita untuk orang rumah."


"Memangnya kamu dari mana?"


"Berpetualang! Hehehe... Sudah ya, Kak, orang rumah pasti sudah menungguku."


"Hati-hati, ya..."


"Sip!"


Si adik kecil melangkah dengan riang menuju rumahnya.




Tak berapa lama...


"Loh, mau ke mana lagi?"


"Ga kemana-mana."


"Rumah kosong?"


"Iya."


"Sudah bilang mau pulang?"


"Iya."


"Jangan cemberut gitu. Sini, temani Kakak mengusir sepi."


"Kakak juga kesepian?"


"Iya. Rumah Kakak juga kosong, ga ada orang, makanya Kakak di sini."


"Kita sama ternyata."


"Yap. Cerita yang kamu bawa..., bolehkah Kakak mendengarnya?"


"Mmm..."


"Tak apa jika kamu ga mau cerita."


"Mau kok..."


"Sini, duduk di samping Kakak dan mulailah bercerita."


"Ok..."




Maka berceritalah si adik kecil tentang segala hal yang ia alami ketika berpetualang. Cerita untuk orang rumah yang tak pernah sekalipun tersampaikan pada orang rumah.




“Terima kasih, Kak.”


31 Juli 2009

Makasih, ya...

Satu bulan yang berharga
Terima kasih semuanya

Selalu mengingatkan untuk tidur dan makan, hehe...
Bertanya kenapa ketika tiba-tiba aku ingin keluyuran... Mmm, makasih ya... Maaf tak pernah ada kata untuk menjelaskan semuanya...

Dik, makasih semuanya ya... Selalu maksa makan, bertahan waktu aku mendung, whehehe... Gantian ya nyuci piringnya XP Igauan itu gak ada artinya kok =P
Run, makasih semuanya ya... Hehehe...jadi jelas kenapa kita sama-sama menyukai kura-kura... Piket...piket...XP
Neng, makasih semuanya ya... You did a lot of things, thank you...thank you... Jangan ketawa-ketiwi sendiri lagi ya, hehehe...=P

Terima kasih semuanya...
Terima kasih.

31 Juli 2009

Hadapi Saja

Pernahkah merasa begitu kosong padahal semestinya kau merasa penuh?
Pernahkah ingin memuntahkan segala kata-kata yang sudah sangat perlu untuk diucapkan tapi sekejap saja kau kehilangan semuanya, tak tersisa satu kata pun?
Pernahkah ingin berteriak, meneriakkan segala jengah yang ada, dan yang kau bisa hanya terdiam? Kau kehilangan suara bahkan hanya untuk mengucapkan satu kata saja?
Pernahkah merasa sesak, ketika udara begitu berlimpah di tempatmu berada?

Berulang kali suara-suara di kepalamu menyuruhmu lari, tapi yang kau bisa cuma diam tak bergerak
Berkali-kali ingin sembunyi tapi tak ada satupun tempat yang kau rasa tepat

Dan kau hanya diam tak bergerak, tetap dalam bisu yang semakin menyiksamu
Diam dan tak mengerti kemana harus membagi semuanya

Tenang, tenanglah...
Semua akan terlewat, dan kau akan lebih kuat
Hadapi saja...
Tersenyumlah.

31 Juli 2009

Selasa, 28 Juli 2009

Jendela Kelas Satu (Iwan Fals)

Duduk dipojok bangku deretan belakang
Didalam kelas penuh dengan obrolan
Slalu mengacau laju hayalan

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Dari sana pula aku mulai mengenal
Seraut wajah berisi lamunan

Bibir merekah dan merah selalu basah
Langkahmu tenang kala engkau berjalan
Tinggi semampai gadis idaman

Kau datang membawa
Sebuah cerita
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Darimu itu pasti lagu ini tercipta

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Tembus pandang kekantin bertalu rindu
Datang mengetuk pintu hatiku

Hmm, akhirnya aku sadar kenapa kau begitu menyukai lagu ini, Teman =) Senandung untuk Luna-mu ternyata =)

Will You Wait for Me? (Kavana)

I need to talk with you again
Why did you go away?
All our time together still feels like yesterday...

I never thought I'd see
A single day without you
The things we take for granted
We can sometimes lose...

And if I promise not to feel this pain
Will I see you again? Will I see you again?

Coz time will pass me by
Maybe I'll never learn to smile
But I know I'll make it through,
If you wait for me...

And all the tears I cry,
No matter how I try,
They'll never bring you home to me
Won't you wait for me in heaven?

Do you remember how it was?
When we never seemed to care,
The days went by so quickly,
Coz I thought you'd always be there...

And it's hard to let you go,
Though I know that I must try,
I feel like I've been cheated,
Coz we never said goodbye...

And if I promise not to feel this pain,
Will I see you again? Will I see you again?

Coz I miss you so, and I need to know...
Will you wait for me?

And time will pass me by,
Maybe I'll never learn to smile,
But I know I'll make it through
if you wait for me...

Just A Little Drama Queen?

Katakanlah ia hanya seorang anak manja. Orang-orang telah cukup sering memanggilnya demikian, meskipun hal itu belakangan membuatnya heran.

Entah sudah sejak kapan, ia berhenti merengek ketika menginginkan sesuatu. Ia menyimpan segalanya sendirian. Mengucapkannya hanya ketika tak ada seorangpun mendengar. Dan masih ia dengar orang-orang mengatakan,”Mengertilah, tak semua keinginan bisa selalu kau dapatkan!”

Ia telah mencoba mengerti dunia dengan segala kemungkinannya. Sering ia hanya terdiam ketika hal-hal yang ia pikirkan tak lagi masuk akal dan membingungkannya. Orang yang ia pikir tahu jawabannya, tak pernah menyediakan waktu untuknya bertanya.

Ia belajar menerima, segala hal yang Tuhan berikan untuknya. Mensyukuri segalanya. Entah sudah berapa kali, ketika ia berjuang mempertahankan apa yang ingin ia pertahankan, seseorang menegurnya, ”Mengalahlah, Nak!”
Diam, dan hanya diam. Mengalah dan mengalah. Dan masih saja orang-orang mengatakan, ”Jangan manja!”

Ini yang selalu ingin ia katakan pada dunia, ”Salahkah aku, sekali saja aku ingin ia menanyakan bagaimana kabarku, apa mauku? Sekali saja ingin kulihat ia membelaku dan berhenti memintaku mengalah. Apa aku berlebihan jika aku inginkan ia bangga pada apapun yang aku lakukan? Karna akupun juga cahaya matanya.”

27 Juli 2009

Pulang

…ke tempat yang kusebut rumah…

27 Juli 2009

Karang

Karang, semakin berlalu waktu, akankah tetap kokoh dihempas ombak?

11 Juli 2009

Sebuah Teguran

Hey, kau yang tengah merasa sendirian. Pernahkah Tuhan meninggalkanmu?

Tak perlu kau bandingkan dirimu dengan yang lain, cukuplah dengan apa yang Tuhan berikan buatmu.
Tuhan sangat paham apa yang kau butuhkan. Ia akan berikan semua jika sudah tepat waktunya. Kau hanya tinggal menunggu dan tak berhenti berusaha.

Tegar, tegarlah. Tuhan tak akan pernah meninggalkanmu sendirian.

11 Juli 2009

Sesak

Mendengar apa yang tak ingin didengar. Membaca apa yang tak ingin dibaca.

Menyesakkan. Menyesakkan.

Seperti itulah...ya, seperti itulah kira-kira rasanya.

Sejenak saja.
Biarkan nyaman itu menyentuh lagi.
Memeluk menggantikan dingin yang menggigilkan tubuh ini.

11 Juli 2009

Lagi

Cukup lama, tak kudengar serak suaramu. Di pagi buta, entah sudah berapa kali, saling kita tukar cerita. Tentang segalanya. Aku, kau dan dunia, serta mimpi-mimpi yang terlepas karna realita.

Lalu kau mulai sebutkan sebuah nama. Bidadari kecil yang mendekat padamu belakangan ini, yang mulai mencuri perhatianmu. Sesekali kau utarakan kekagumanmu untuknya, yang tak sejengkalpun mundur meski kau telah berulang kali coba mengusirnmya.

Sekali lagi, harus terlepas apa yang belum benar-benar teraih.

Lagi.

11 Juli 2009

Karena...

"Apa alasanmu menyayanginya?"


"Tak ada. Aku bukan orang yang menyayangi karena suatu alasan tertentu."


"Maksudmu?"


"Aku menyayanginya. Itu saja. Bukan karena sesuatu aku menyayanginya."


"Aku ga ngerti."


"Jika aku menyayanginya karena alasan tertentu, ketika alasan itu sudah tak lagi ada, aku akan berhenti menyayanginya. Aku tak mau itu."


"Hmm..."


"Jika aku menyayanginya karena dia cantik, ketika dia tak cantik lagi di mataku, aku akan berhenti menyayanginya. Jika aku menyayanginya karena dialah satu-satunya yang memahamiku, suatu saat ketika dia sedikit saja tak paham seperti apa aku, aku akan berhenti menyayanginya. Jika aku menyayanginya hanya karena dia yang bisa membahagiakanku, ketika suatu saat sedikit saja dia tak membuatku bahagia, aku tak akan lagi menyayanginya. Betapa akan sangat tak adil ini untuknya."


"Karena itu kau memilih bertahan?"


"Aku bertahan karna aku menyayanginya."


"Apa kau paham, tak cukup hanya sayang yang kalian butuhkan?"


"Ya."


24 Juni 2009

Masihkah Aku Kenal Kamu?

...Everybody’s changing and I don't feel the same*...

3 tahun, sangat cukup mengubahmu menjadi orang lain
Orang yang tak lagi kukenal, kukagumi

Apa yang kau kejar?
Surga pernah sangat dekat denganmu, dan kau meninggalkannya?

Apa yang kau cari?
Dunia?

Lapis demi lapis palsu itu kian sembunyikan warna indahmu

*Everybody’s Changing, Keane

Aku tuliskan ini, bukan untuk menghakimi. Hanya saja, aku sangat kehilangan kau yang dulu kukenal. Kau dengan kesederhanaan dan kerendahan hati yang mengagumkan. Bukan yang sekarang nampak mabuk dengan kilau dunia.
Mengapa kau memilih menjadi sama? Bukankah bedamu itu indah? Apa sekarang kau merasa nyaman dengan dirimu?

Teman, pernah mereka katakan kau berubah, dan aku tak percaya. Sebelum malam itu. Aku melihat sisi lainmu. Sebelum sore itu, dengan lantang kau muntahkan sumpah serapahmu.

”Fasting?”



”It’s Sunday, Phe!”

”???”



Aku tak lagi kenal kamu.

24 Juni 2009

Hai...

Ternyata melelahkan, berkejaran dengan bayang yang tak akan pernah teraih
Fatamorgana yang benar-benar mengecoh
Antara ada dan tiada

Apa kabarmu hari ini, apakah hidup berjalan sesuai rencana?

Entah sudah berapa lama kita tak saling bertukar kabar
Semoga kau tak lagi sinis pada dunia

9 Juni 2009

Senyum dalam Sebuah Potret

Hanya sebuah senyum, dan hangat hatiku menyaksikannya
Mata terang yang masih saja sangat mempesona

Aku tak pernah tahu, sejak kapan kau berikan lagi repihan tawaku

Di tepian malam, kita bagi tawa dan getir mimpi
Merenungkan apa yang terlewati, menertawakan dunia yang makin kejam
Entah sampai kapan

Sesering kuucapkan selamat tinggal, sesering itu pula aku ucapkan selamat datang

11 Mei 2009