Minggu, 18 November 2012

14 November 2012

So dear Pongkring, it's the best for her, right? Now you can hold her tight. Allah loves you both, so He wants both of you beside Him :,)':

Rabu, 31 Oktober 2012

Rona Merah

Tengah sibuk memastikan tak kau lihat, rona merah yang ada karna hari ini kau begitu berbeda.

 

Jatuh cinta pada orang yang sama, berkali-kali.
Tak kukira itu benar-benar bisa. 




*blush*

Minggu, 21 Oktober 2012

Berjarak

"Mungkin harus kau buat dirimu berjarak dari segala tanda yang terbaca. Agar akhirnya kau bisa benar-benar paham."
15 Oketober 2012



... karna bahkan rentetan huruf butuh spasi untuk membuatnya punya arti...

Jumat, 19 Oktober 2012

Menyederhanakan Bahagia

"Senja, kopi, majalah film, dan kita. Ya, bahagia itu sederhana."- 29 September 2012

Saya kehilangan hitungan saya. Sudah berapa kali saya lontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tanpa sadar memojokkan? Parahnya, saya bahkan tak ingat lagi alasan apa yang mendasari itu semua.

Dan kamu, masih dengan sabar menjawab semuanya. Menyederhanakan kerumitan yang terjadi di kepala saya. Bahkan ketika rasanya semua membadai di dalam sini.


"Mas masih mau sama aku? Aku kan udah berkali-kali bikin sedih dan kecewa."
"Masiiih."
"Mas bahagia sama aku?"
"Iya. Bisa ketemuan aja aku udah seneng kok."
"Seneng ma bahagia kan beda."
"Sama aja ah, istilah itu kan yang bikin juga manusia. Yang aku tahu, aku seneng ada kamu."
"Tapi kan..."
"Udah to, yang sederhana nggak usah dibikin ruwet. Dinikmati aja ya apa yang sekarang ada."



Perlahan kamu menyadarkan saya, bahwa bahagia itu sederhana.

Minggu, 30 September 2012

Berjalan Bersama

Mereka bilang, setiap pasangan harus selalu berjalan bersama beriringan.
Tapi berulang kali kau berjalan lebih dulu. Tak jarang juga membiarkanku berada di depan. Bahkan menentukan arah.
Setiap kali itu terjadi, aku benar-benar heran, apa yang sebenarnya sedang kau lakukan?

Sampai akhirnya aku mengerti. Kau berjalan lebih dulu hanya ketika aku merasa bimbang dan ragu. Kau biarkan aku menuntunmu, setiap kali kau rasa itu perlu. Agar aku belajar mengerti apa yang aku mau, bertanggung jawab atas segala pilihan arahku.


Jadi, atas dasar apa aku meragukanmu? Sedangkan selama ini, tak sekalipun kau lepaskan tanganku. Bahkan kau membiarkanku selalu menggenggam tanganmu.

Kamis, 27 September 2012

After The Show

Karna kali ini berbeda
Bukan aku yang memulainya
Adakah kau akhirnya sadar tak lagi ada yang menyaksikan pertunjukanmu?

Hey, sudah sangat lama aku meninggalkan bangku penonton itu

 ***

"He sent a text."
"Who?"
"That man. The boyfriend of that girl."
"Ooh..."
"He said sorry."

"For?"
"Maybe it's just because I didn't text him in Idul Fitri. Well, I don't know. I don't really care."

"Okey..."
"He asked me to forgive him. And also said that he remembered me while he listened to a song. A song that I gave for him, he said."

"What did he mean?"
"I don't know. I also don't remember the song that he mentioned."

"Hmm..."
"I feel that something's happened. But I won't ask him. And I have a strong feeling that he'll text me again."

"Let's see."

***

And yes dear, he texted me again. Like he used to. And somehow I know that he misses me and the old us.

***

"I need to see you again
On the dark side my friend
On the dark side ..."
~ Far, Far Away -Wilco

Sabtu, 15 September 2012

26.08.12

Selamat ulang tahun, Lelakiku =)



Kubantu mengamini semua doamu =,)



N.B.: maaf, nyaris kurusak harimu.

Lari

Apa yang saya pelajari, dari hubungan saya yang dulu, adalah putar balik dan lari. Lari sejauh-jauhnya dan merasa semua baik-baik saja.
Itu yang akhirnya otomatis saya lakukan, tiap kali saya bertemu penghalang.


Jadi saya heran, tiap kali dia katakan, "It's okay. Kita akan temukan jalan keluar. We'll be fine."
Karna saya, yang terbiasa berusaha membuka komunikasi antara kami, sebenarnya telah bersiap lari tepat ketika sebuah masalah menunjukkan wujudnya.

Entah di perdebatan ke berapa, saya tak lagi mengambil ancang-ancang untuk lari.
Saya memilih tinggal, untuk mendengarkan, juga mengutarakan. Memperdebatkan apa yang menurut kami benar. Bersungguh-sungguh mencari penyelesaian yang melegakan masing-masing kami.

Karna akhirnya saya mengerti. Sebuah hubungan dimulai bukan untuk diakhiri.
Bagaimana kami bertahan dan menumbuhkan toleransi tanpa akhir adalah yang seharusnya kami perjuangkan dan maknai.

Jumat, 24 Agustus 2012

Lebaran Pertama

F: *keluar kamar* *ambil HP di atas kotak kue*
A: "Loh, kok nggak diambil?"
F: "Apanya?" *lirik bawah, kanan-kiri* *ngeliat amplop di atas kotak kue* "Loh?"
A: "Katanya kemarin minta." *senyum-senyum*
F: *mikir* *kaget* *ngakak* "Kemarin cuma becanda, Maaas."
A: "Aku kan nggak becanda."
F: "Tapi aku becanda." *ngakak* *ambil amplopnya*
A: "Aku serius." *ketawa-tawa*
F: "Heeeh, aku nggak mauuu." *sibuk nyari kantong jaket si Mas*
A: *nutupin kantong jaket* "Kan kemarin minta. Aku minta didoain aja."
F: "Aku cuma becanda. Iya, didoain." *maksa balikin amplop*
A: *ngakak makin kenceng*
F: *berhasil masukin amplop ke kantong si Mas*
A: "Huuuh... Ya udah kalo nggak mau."
F: "Iya, nggak mau. Kemarin cuma becanda. Yuk cus, keburu lapeeer." *seret si Mas ke mall depan*
A: "Iyaaa..." *senyum-senyum pasrah*

 source


Jadi begitulah, lebaran pertama kami. Silly enough? That's us =)


Semoga dipertemukan lagi dengan ramadhan dan lebaran berikutnya, sama-sama. Amiin =D

Selasa, 14 Agustus 2012

Sederhana

Kamu, yang mengajariku mensyukuri segala hal kecil yang seringnya luput dari perhatianku.
Yang membuatku mengerti bahwa bahagia bisa datang dari hal-hal sederhana:
bertemu dan tak henti tersenyum malu-malu;
merasakan degupan aneh setelah sekian lama tak berjumpa;
menunggu datangmu sembari menikmati gelitik rasa di perutku;
mendapatimu diam-diam memperhatikanku.


Kamu, yang mampu membuatku merajuk serupa anak kecil, yang membiarkanku mencoba berbagai hal yang ingin kulakukan. Dan dengan sabar mendengarkan racauanku tentang berbagai hal.

Telah cukupkah aku tunjukkan rasaku? =,)



P.S.: terima kasih untuk telunjuk yang bergerak di sepanjang tulang belakangku tiap kali aku lupa berdiri tegak, terima kasih untuk selalu bersikeras berada di sisi kananku tiap kali kita jalan berdua, bersepeda berdua.

Senin, 13 Agustus 2012

Hampir Lebaran

Seperti yang dulu terjadi, kamu akan mampir, sekedar berbagi apa yang telah terlewati.
Aku akan berusaha duduk tenang, mendengarkan, ketika kamu menceritakan satu demi satu hal konyol yang terjadi dalam hidupmu yang tak sempat aku saksikan.
Sudah pasti, usahaku akan gagal. Karna kita berdua akan tertawa terbahak-bahak. Yang akhirnya membuat kaku pipi dan perut kita.

Lalu pembicaraan akan menjadi sedikit serius.
Itu dimulai dari saat tatapanmu jauh menerawang.
Segala tentang hidup, yang ternyata memang tak mudah selepas kita pakai putih abu-abu, habis kita bahas.
Satu dua pemikiran terbentuk setelahnya.

Dan giliranku bercerita tentang apa saja.
Kamu, sudah pasti tak akan duduk diam.
Selalu saja sibuk membetulkan letak kakimu yang panjang.

"Dengerin enggak to?"
"Sik to Bri, tempat ini sempit, nggak cukup buat kakiku."
"Kok nyalahin tempatnya, kakimu itu yang luar biasa."
"Haish..."


Iya, ini cuma reka adegan. Setelah Lebaran, enam tahun lalu.
Adegan yang sebenarnya ingin aku ulang. Tahun ini, tahun depan, dan berpuluh tahun selanjutnya.
Atas nama persahabatan.

Kamis, 09 Agustus 2012

Percakapan Konyol I

  
"Mas ganteeeng banget tadi... Hehehe..."
"Hahaha... Kemaren-kemaren enggak ya?"
"Kemaren-kemaren ganteeeng enggak pake banget, kalo tadi, pake banget Maaas..."
" *LOL* :* "

Selasa, 07 Agustus 2012

^^


...dengan menyayangimu, aku merasa bebas.

Can't Help Falling in Love (Elvis Presley)


"Aku pulang..."

Ada yang selalu kulakukan tiap dia katakan: "Aku pulang, ya..."
Memandang punggungnya menjauh dan menghilang di muka gang.

Suatu saat, semoga, ketika dia katakan: "Aku pulang.", akan kudengar pintu depan rumah kami terbuka dan kulihat senyumnya.

Kamis, 02 Agustus 2012

Mulai Lupa

Belakangan sempat terpikir olehku, setahun ini, seberapa sering ingatan tentangnya melintas di pikiran. Seberapa sering namanya kusebut dalam doa. Seberapa kuat usahaku mengunjungi makamnya.

Ternyata rasanya menyakitkan, mendapati diriku mulai melupakan.

Lalu malam ini, suatu 'kebetulan' membawaku ke sebuah tulisan. Tulisan yang lebih dari  cukup untuk membuatku mengingat setiap detil kenangan.

Ada kalimat dalam tulisan itu:
"The saddest thing is, gue bahkan nggak punya foto berdua sama si Gundar. Sahabat macam apa gue? :("
Well, I really know how it feels.

Rabu, 01 Agustus 2012

Confession IV



Iya, saya takut.
Terlalu banyak mendengar.
Merasakan apa yang tak bisa dielakkan.

Saya, takut.

Tapi saya punya Dia.
Dia yang tahu apa yang terbaik untuk saya dan orang-orang yang saya sayang.

I'll be fine. I'll be totally okay.

Amiin.

06072012

Sanggup?


Lalu apa jadinya, jika kau atau aku tiada sebelum sempat kita tahu seperti apa perasaan kita yang sebenarnya?
Bagaimana jika hal terakhir yang kau ingat adalah aku yang membencimu tanpa pernah kau tahu alasannya?
Tak akankah kau menyesal?
Atas segala kata kasar yang kau lontarkan?
Perlakuanmu yang menyakitkan?
Akankah kau menyesal?

Seberapa sanggup kau hidup dalam penyesalan?
Seberapa kuat kau bertahan dengan rasa bersalah yang akan selalu menghantuimu?

Why, why do people say bad things to each other?
Why did they fight?
Why did they say horrible things to each other?
Is it really hard to sit down and talk about the problem?
Is it really hard to say sorry and forgive each other?

02122011

Selasa, 24 Juli 2012

Wearing a Mask


"“You get to learn to hide the anger, practice smiling in a mirror. It's like wearing a mask."
John Blake

Selasa, 17 Juli 2012

Sajak Kecil Tentang Cinta (Sapardi Djoko Damono)


/1/
mencintai angin
harus menjadi siut
mencintai air
harus menjadi ricik
mencintai gunung
harus menjadi terjal
mencintai api
harus menjadi jilat

/2/
mencintai cakrawala
harus menebas jarak

/3/
mencintai-Mu
harus menjelma aku

The Courage



I was exactly like that.

But couple months ago, I didn't do that.
Then I got you =,)

Hi...

Hi there...
It's not that I don't know.


Thank you anyway.

Sabtu, 14 Juli 2012

You


A best friend. An older and younger brother. A partner in crime. A lover. The one. You.
XOXO.

Confession III

Mungkin apa yang saya pikir telah selesai, tidak benar-benar selesai.
Tiap kali saya tak mampu secara benar meluapkan amarah, tiap kali itu pula ingatan tentang dua nama itu ada.


Berulang kali, selalu saya katakan kepada diri sendiri: "Semua sudah terjadi dan memang harus terjadi."
Sering damai itu ada, seiring maaf yang telah terucap.

Tapi sepertinya, ada bagian dari diri saya yang masih menuntut permintaan maaf mereka.
Permintaan maaf yang tulus, tanpa ada lagi dusta.

Senin, 25 Juni 2012

Sanity


 
Baru terbaca apa yang kau tuliskan di sana.
Sudah baik-baik saja, bukan? =)

Hey, kau yang mengajariku untuk bisa lebih bersuara.
Cobalah untuk kembali lantang mengutarakan apa yang kau pikir dan rasakan.
Bukan untukku, atau mereka. Tapi untukmu sendiri.
Penuh kan pikirmu itu? Sesak kan dadamu?

Orang lain, sesayang apapun mereka pada kita.
Suatu saat pasti akan menyakiti kita.
Itu pasti.
Karna kita pun, akan pasti menyakiti mereka.
Itu konsekuensi yang belakangan aku pelajari.

Dari rasa sakit kita belajar. Dari kecewa kita mencoba memahami.
Apa yang kita mau. Apa yang kita butuh. Sejalan kah dengan milik mereka.

Kau itu kuat. Jangan pernah lupakan itu.
Ini bukan pengharapan. Bukan permintaan.
Karna kau, memang kuat.
Jadi tegarlah. Tetap menarilah dalam badai. Tersenyumlah meski dunia ingin melihatmu menangis.

Akan selalu ada waktu untukmu.
Selalu ada ruang untuk kita.
Karna sejauh apapun, kita tetaplah si pembaca tanda.

Katakan saja, kapan akan kita perbincangkan lagi semuanya.
Pada akhirnya, obrolan gila itu yang menjaga pikiran waras kita.

Minggu, 24 Juni 2012

Karena...


"Nggak tahu kenapa, aku percaya banget sama kamu."

"Makasih, ya."

"Jangan kalah ya sama sakitnya."

"Iya... =,)"

***

"Memangnya karena apa mas mau repot-repot tiap malam ke sini kalo nggak karena sayang?"



So, dear mind, stop making your unnecessary drama!
Have the courage to let he loves you, for the way you are.

Senin, 18 Juni 2012

Nanti

Nanti, ketika malam telah jauh menua dan tak ada lagi bising suara
Kau boleh melakukannya
Atau, jika kau sudah benar-benar tak bisa menahannya
Berlarilah ke kamar mandi, jika ada yang bertanya, jawab saja udara terlalu panas untukmu sehingga kau perlu mandi
Di sana, kau akan aman
Derasnya air keran akan menyamarkan isakanmu

Karena menyesakkan bukan, menahan air mata itu agar tak jatuh?
Menyakitkan bukan, ketika ternyata kau tak cukup punya nyali untuk mengatakan rasamu sendiri

III

"Don't hide!"

"I don't."

"Hmm, I forget. You hate 'hide and seek', right?"

"Yep."

"Ok. Then, don't run!"

"..."

12012011

II

Kenapa denganmu segalanya tak bisa jadi sederhana?
Kenapa aku harus terpikir untuk melepasmu saat aku benar-benar ingin menahanmu di sini?

---

Katakan saja apa yang benar-benar kau inginkan
Akan aku lakukan

---

Tinggallah, meski akhirnya kita akan saling menyakiti
Kamu mau kuminta begitu?

---

Ya, jika itu maumu
Aku akan tinggal
Aku akan kuat selama kita sama-sama

---

Bagiku, sayang itu membebaskan
Memberi ruang untukmu merasa benar-benar bahagia
Meski tanpa aku

---

Aku menyayangimu
Maka aku paling bahagia di sampingmu
Kenapa tak kau paham itu?
Sakit pun tak apa, asal kau milikku
Asal kau ada, itu cukup buatku

03012011

Minggu, 17 Juni 2012

I

Jika kubilang aku bisa sakiti kamu kalau kamu tetap di sini
Lalu kamu tetap memaksa tinggal dan akhirnya benar-benar tersakiti
Apakah itu jadi salahku?
Apakah itu berarti aku tak cukup kuat berusaha mengusirmu pergi?

---

Bukankah kau selalu seperti itu?
Mengatakan apa yang sebenarnya tak kau inginkan
Begitu sulitkah memintaku tinggal?
Aku jadi ingin tahu, siapa yang sebenarnya kau lindungi dari rasa sakit yang selalu kau bicarakan itu
Aku, atau dirimu sendiri?

03012011

Rabu, 23 Mei 2012

Reminder II

"Mas, katanya orang-orang nih, kalau masih pacaran, bawa motornya pasti kayak gini nih. Ati-ati banget kalo ada polisi tidur atau lobang. Beda kalau ntar udah nikah."
"Ah, sama aja kalau aku yang bawa motornya."
"Beneran? Ih, kan belom nikah, jadi ya belom tau dong bakal kayak gimana. "
"Lha aku kan bawa motornya ati-ati bukan karena ngeboncengin kamu. Sayang motornya. Belinya pake duit je."
*ngakak*

***

*manyun*
"Hey, kamu, kamu suka aku?"
"Enggak."
"Oh, ya udah. Aku pulang, ya."
"Eh, gitu aja?"
"Lah, mau gimana lagi?"
"Usaha apa kek."
"Katanya nggak suka. Ya udah. Sekarang aku mau ngapain aja juga kamu nggak akan suka, kan?"
*mikir*
"Iya juga, ya."

***

"Miss you."
"Bentar ya, belom bisa ketemu hari ini."
"Eh?"
"Kan katanya kangen."
*oh, jadi kalau kangen tuh diusahain banget bisa ketemu, ya*

***

Nah, hal-hal seperti itu tuh yang bikin aku makin nengok ke kamu.
Nggak romantis, realistis, cuek.
Sering bikin sebel tapi akhirnya bisa dimaklumi.
Seperti katamu, mari menerima kekurangan kita masing-masing.
Maaf ya, akunya bawel melulu. Rewel melulu.

Nulis di sini juga bukan buat pamer, kok.
Cuma biar aku inget terus hal-hal kayak gini.
Biar aku nggak terus-terusan salah ngerti =)

Sabtu, 12 Mei 2012

Letter for You, Note to Myself

 
By the time you gave me that, Señor, I can't erase you from my days.
Thank you, for helping me see the bright side of everything.

From you, my practical man, I learn to be more and more patient.
I'm ashamed. Feel like I'm the most impatient person in this world.
Forgive my complicated mind, Señor. In which for you, I let you call it my 'drama-queen' side. *FYI, I hate those people who called it like that.*

People around me used to expect me to be the best. It's not that I hate that. But sometimes, It seems that I can't be accepted as who I am.
So I do feel grateful for the way you accept me.

With you, Señor, I want to be grow up together =)

Selasa, 24 April 2012

Look at Us

Apa jadinya jika dua orang penyendiri memutuskan untuk bersama?
Lihatlah kami.
Tertatih menempatkan diri dalam dunia satu sama lain.
Mencari-cari saat yang tepat untuk sekedar mengucapkan selamat malam dan menanyakan ada cerita apa hari ini.
Tentu, masih berusaha menemukan irama kami.

Terlalu lama sendiri, mungkin.
Hingga akhirnya semua terasa asing saat harus berganti 'kami'.




We're not perfect.
Still trying to be better for each other.

Baru hitungan bulan, bukan?
Belum tahun.
Masih banyak hal yang akan kami pelajari.
Banyak PR yang harus diselesaikan dan diperbaiki ^^

What will it be when a sensitive girl decided to be together with an indifferent man?
Look at us ^^





P.S.: Muchas gracias, Señor. Te amo ^^

Rabu, 04 April 2012

Insecure

Ketika seseorang mengalami kesedihan mendalam, Elisabeth Kübler-Ross bilang, akan ada 5 tahapan yang dilaluinya: Denial (Penyangkalan), Anger (Kemarahan), Bargaining (Tawar-menawar), Depression (Depresi) dan Acceptance (Penerimaan). Memang, tidak semua orang mengalami kelima tahapan tersebut. Akan tetapi, paling tidak, dua tahapan akan dialaminya. Urutan tahapan tersebut juga tidak selalu seperti itu. Banyak orang mengalami putaran di tahapan Anger (Kemarahan), Bargaining (Tawar-menawar) dan Depression (Depresi), sebelum akhirnya dapat menerima (Acceptance/penerimaan) hal yang membuatnya merasa sedih.

Boleh jadi, aku adalah satu dari kebanyakan orang tersebut. Yang masih saja berputar di ketiga tahapan tersebut. Mengalami kemarahan, melakukan tawar-menawar dengan diri sendiri, depresi, dan kembali marah terhadap segala yang dulu terjadi.

Atau, mungkin seperti ini yang sebenarnya (kuharapkan) terjadi: aku sudah menerima segala yang dulu terjadi, namun jadi jauh lebih hati-hati agar segala kejadian itu tak kualami lagi.

Semoga seperti itu.

Karna aku benci rasa tak nyaman ini ketika kukenalkan dia kepada mereka =(

Tolong, tolong buktikan kalian tidak seperti mereka =)

Senin, 06 Februari 2012

Apology


source: leilockheart.tumblr.com

For those annoying nags,
irritating demands,
brutally truth words,
childish behaviors,
and all of my imperfections...
please, be understanding.
And help me grow better.
For I'm learning trough those mistakes,
those comunications when I was wrong.
Yes, this complicated mind I couldn't control.
And thank you, dear, for what you've done.
I love the way you calm me down =,)

Sabtu, 04 Februari 2012

Rindu



Merindumu serupa candu

Malam ini, resah menitik bersama hujan yang semoga saja telah melelapkanmu
Lelakiku, ternyata aku bukan si penyabar ketika menunggu kabar darimu

***

Mungkin kuselipkan saja rindu di bawah bantal
Biar menelusup mimpiku, memunculkan rautmu

Jumat, 20 Januari 2012

Muchas gracias, Señor ^^


source

Karna cuma kamu, yang membuat kata-kata mati di ujung lidah dan jariku.
Cuma kamu, yang mampu buatku tak henti senyum dan tertawa di tepian pagi saat kita berbagi waktu.
Kamu, cuma kamu.

Terima kasih ya, lelaki baikku =)



*17012012*

Rabu, 11 Januari 2012

Aku + Kamu = ...

Apa kamu takut?
Aku juga.
Bahwa hal itu akan merubah hubungan kita saat ini, itu pasti.
Tapi perubahan itu, kita yakini saja untuk jadi lebih baik.

Mungkin hanya tak akan ada lagi rasa penasaran mengenai seperti apa perasaan kita satu sama lain.
Tapi, bukankah perasaan manusia itu misteri?

Proses ini, semoga mendewasakan kita.
Semoga membuat kita lebih saling memahami, menerima apa adanya.

Aku pun tak pernah ingin sakitimu.
Tapi tak mungkin aku janjikan itu, kamu tahu?
Setiap hubungan akan menyakiti kita dengan caranya sendiri.
Jadi mari kita pastikan rasa sakit itu sebanding dengan bahagia kita.
Iya, bahagia kita =)

Slow down, dear...
If that thing scares you, let's slow down our steps...
I won't let you go =)

Jumat, 06 Januari 2012

Pelan, Tapi Pasti

"... aku hanya akan mengikuti arah angin..."
"Tapi seberapapun kuat angin berhembus, akan sama saja jika kamu masih pegangan kuat... "

***

"Aku ingat obrolan kita tentang angin dan pegangan kuat."
"Mmm... jadi, masih pegangan kuat sekarang?"
"Nggak."
*senyum*
***

Hey kamu,
Kita melangkah sama-sama, ya...
Biar saja pelan, tapi pasti =)