Selasa, 25 Mei 2010

Latido del Corazón

Se trata de latidos de mi corazón cuando te vi, aunque sólo sea en mi sueño.

Minggu, 23 Mei 2010

Kepada: Kalian

Kalian yang telah menghancurkannya,
kenapa aku yang harus repot memperbaikinya?

Kau ambil langkah pertama untuk menjauh,
aku hanya melanjutkan langkah itu

Sudahlah, jangan lagi datang padaku
Aku tak mau membakar kalian dengan amarah dalam kataku

Jangan memungut lagi apa yang telah kalian buang ^_^

Jumat, 21 Mei 2010

Veinte de Mayo

Feliz cumpleaños, mi hermana mayor.
Puede llegar a todos los sueños y el amor que desea.
Amin^^

Memiliki Kehilangan (Letto)

Tak mampu melepasnya
Walau sudah tak ada
Hatimu tetap merasa
Masih memilikinya

Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Pernahkah kau mengira
Kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya
Dengan sepenuh jiwa

Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Rabu, 19 Mei 2010

Semua Tak Sama

...karena telah kau hentikan tarianmu...

Aku pamit, ya ^^


Terima kasih untuk semuanya.

Minggu, 16 Mei 2010

Karma

Cukupkanlah peran sebagai korban

Ia di sana, membuta
Mencandumu sampai batas waktu

Puing yang kau injak akan membikin luka
Pasti, pasti

Merindu apa yang kau lepaskan?
Telah dia hapus jalan kembali

Kesabaran (Chairil Anwar)

Aku tak bisa tidur
Orang ngomong, anjing nggonggong
Dunia jauh mengabur
Kelam mendinding batu
Dihantam suara bertalu-talu
Di sebelahnya api dan abu

Aku hendak berbicara
Suaraku hilang, tenaga terbang
Sudah! tidak jadi apa-apa!
Ini dunia enggan disapa, ambil perduli

Keras membeku air kali
Dan hidup bukan hidup lagi

Kuulangi yang dulu kembali
Sambil bertutup telinga, berpicing mata
Menunggu reda yang mesti tiba

1943

Membisukan Rasa

Bertahan tetap bergeming
Memandang dalam remang, tanpa kata
Tak menyuarakannya, akankah menjadikannya dusta?

Siapa bisa jamin, rasa tetap sama saat bahasa mainkan perannya

Kami Berbeda

Berbeda darinya tak berarti aku membencinya
Kami berbeda, karena tak satu pun manusia sama satu dengan lainnya,
itu saja

Tak mungkin aku menyamainya, ia terlalu sempurna
Dan kupilih jalanku sendiri

Ia akan terus benderang dengan caranya,
aku akan terang dengan caraku
Tak peduli seberapa sering mereka menuntutku menyamainya

Sesering apapun ia bertingkah menyebalkan,
aku akan tetap bersedia menjadi tameng ketika baginya dunia terlalu kejam

***



Malam pertama ketika kembali berbagi ruang dengannya.
Aku tahu pasti, setelah ini pun, ia tak akan berhenti menjadi manusia cuek yang menjengkelkan ^^

Tentang Maaf

Bantu aku untuk paham,
apakah maaf juga berarti melegalkan kesalahan yang telah dilakukan?
Sehingga setelah maaf, menjadi bebas untuk melakukan kesalahan yang telah dimaafkan itu berulang-ulang?

Selama ini yang aku mengerti,
maaf berarti merelakan kesalahan yang telah terjadi namun tak boleh mengulanginya di kemudian hari.

Tolong betulkan jika selama ini aku salah mengerti.

Perempuan Horus dan Aku

"Aku ada cerita. Mau dengar?"



"Tentu saja."

"Aku dan temanku sama-sama butuh payung."



"Payung?"

"Ya, payung. Dengarkanlah dulu..."



"Oke."

"Kami benar-benar membutuhkannya. Ketika seseorang membawa payung dan menawariku untuk berpayung bersama, salahkan jika aku menerima ajakannya? Meskipun aku tahu temanku juga membutuhkan payung itu?"



"Tidak, tidak salah."

"Meskipun ternyata orang yang membawa payung itu adalah orang yang spesial bagi temanku?"



"Sekali-sekali egois kan tak ada salahnya."

"Hmm, aku paham. Aku juga berpikir seperti itu."



"Lalu apa masalahnya?"

"Mmm...aku ada di posisi si teman. Tapi aku mungkin akan melakukan hal yang sama jika saja ada di posisi si aku."



"..."

"Kenapa diam?"



"Akan selalu ada payung spesial buatmu dariku."

"Aku tahu. Terima kasih."



"Tunggu, yang kau butuhkan payungnya kan?"

"Apa?"



"Tadi kau bilang, si aku dan si teman sama-sama butuh payung, bukan?"

"Ya."



"Rebut saja payung mereka!"

"...?"



"Kau butuh payungnya, bukan mereka. Rebut saja payung mereka, biarkan mereka kehujanan! Ayolah, sekali-sekali pikirkan dirimu sendiri saja."

"Akh, Perempuan Horusku, entah kenapa, kali ini aku tak bisa untuk tak setuju denganmu."

To Forgive

Semakin aku mengerti
Bagian terberat adalah memaafkan diri sendiri

Hapus Aku (Nidji)

Tuliskan kesedihan,
semua tak bisa kau ungkapkan
Dan kita kan bicara dengar hatiku

Buang semua puisi antara kita berdua
Kau bunuh dia sesuatu yang kusebut itu cinta

Yakinkan aku Tuhan, dia bukan milikku
Biarkan waktu, waktu hapus aku
Sadarkan aku Tuhan, dia bukan milikku
Biarkan waktu, waktu hapus aku

Tuliskan kesedihan,
semua tak bisa kau hentikan
Dan kita kan bicara dengar jiwaku

Untuk Cahaya dalam Gelapku

Jika aku ingin kau ada di sisiku
Akankah kau datang meskipun hari hujan?

Saat mimpi-mimpi kelam datang mengganggu dan kupanggil namamu
Mungkinkah kau mendengarku?

Ketika riuh tawa mereka tak menyentuh hatiku dan yang kuingat hanya dirimu
Apakah di saat yang sama kau juga mengingatku?

Kupastikan aku cahaya dalam gelapmu
Meski redup nyalaku

Menjelang Senja

Telah lama tanya menari di ujung lidah,
"Adakah, adakah kau selalu mesra dan aku bagimu indah?"*


Akhir sudah terbayang jelas sebelum awal nyata terjalani
Kita sama mencari pasti
Dan kau kembali berlari

Kubuat badaiku sendiri
Hujan tak datang hari itu,
tidak juga hari-hari berikutnya

Yang kuingini, kau datang bawakan maaf untukku
Kau tak pernah sampai di kota itu

*Mirat Muda, Chairil Muda - Chairil Anwar

Jumat, 07 Mei 2010

Enyahlah

Jadi, untuk siapa kau tanyakan kabarku?
Diriku atau dirimu?
Kau benar-benar ingin tahu dan peduli padaku,
atau sekedar ingin melepaskan sedikit rasa bersalah yang mungkin kau rasa?

Bukankah sudah kau dapat apa yang kau inginkan?
Dia sudah begitu lekat padamu, bukan?
Lalu mau apa lagi sekarang?

Apa aku cemburu?
Tidak, tentu saja tidak
Kau tahu pasti apa yang paling mengecewakanku

Jika kau berdalih semua ini hanya tuduhan
Perlukah kubuka satu persatu bukti yang ada?

Tolong ya, menjauh sajalah
Pergi saja
Aku tak mau menjadi picik hanya gara-gara kalian

Kamis, 06 Mei 2010

Aku dan Bapak

Entah sudah berapa kali kami tak sejalan

***


"Aku mau boneka seperti punya teman-teman."



"Pinjem bonekanya Mbak aja. Sabtu malam nanti kita ke toko buku, kamu boleh pilih buku yang kamu mau."

"Tapi aku pingin boneka, bukan buku."



"Kamu lebih butuh buku."

"Boleh minta lebih dari satu?"



"Lihat nanti."

***


"Aku mau yang warna merah, ya."



"Pilih yang warna biru atau hijau saja."

"Yang warna merah lebih bagus."



"Jangan yang warna merah. Warna biru atau hijau lebih bagus."

"..."



"Mbak yang warna biru, kamu yang hijau, ya."

***


"Bu Guru bilang aku boleh datang ke rumahnya untuk ikut berlatih tari."



"Tari? Kamu mau jadi penari?"

"Iya."



"Jangan jadi penari. Anak bapak nggak boleh ada yang jadi penari!"

"Kenapa?"



"Pokoknya nggak boleh. Kamu nggak usah latihan tari lagi!"

"..."



"Kapan-kapan ikut lomba gambar saja, seperti Mbakmu dulu."

***



"Itu kukunya kenapa diwarnai?"

"Kan lucu, warna-warni."



"Aneh-aneh saja. Cepat hapus! Mbakmu itu nggak pernah seperti kamu ini. Contoh Mbakmu itu! Jangan aneh-aneh lagi."

***


"Aku daftar PMDK, ya?"



"Mau jurusan apa?"

"Psikologi."



"Apa itu? Teknik elektro saja."

"Nggak ada."



"Andaikan kamu cowok, sudah aku masukkan ke sekolah penerbangan dulu."

"Aku ini cewek, Pak. Fisika dan matematika-ku jelek, aku nggak mau ke teknik."


***


"Sudah, diam saja kamu ini. Ngalah sama yang lebih tua nggak ada salahnya, kan?"


"Kalo sekali dua kali ngalah emang nggak salah. Tapi kalo setiap kali aku yang harus ngalah, aku capek! Kenapa Bapak nggak pernah marah ke Mbak? Kenapa cuma aku yang terus diminta mengalah?"


"..."


***



Selama ini, kami memang sering menapaki jalan yang tak sama
Tapi aku tahu, ia selalu inginkan yang terbaik untukku
Dan aku, masih dan akan selalu ingin membuatnya bangga padaku ^^

Andai Saja...

Tak ada potret diriku di sana
Juga tak banyak kutemui gambar diriku di tumpukkan album usang itu

Pernahkah padamu aku bertanya kenapa?
Aku hanya sering berpikir,
andai saja...

Tak pernah kudengar kau memujiku
Atau sekedar memberi senyum setelah melihat angka-angka itu
Dan akhirnya, aku hanya akan kembali berpikir,
andai saja...

Pikiran itu akan hilang berganti malu terhadap diri sendiri
Saat kuingat raut lelahmu demi menghidupi kami
Saat kuingat kau begitu setia menemani ketika ia keluhkan sakit

Kau tetaplah lelaki hebat di mataku
Tegar dan tangguh

Aku mencintaimu, Bapak
Terlalu mencitaimu sampai-sampai aku ingin kau membalas cintaku
Hingga aku ingin kau lebih menunjukkan sedikit saja kebanggaanmu memilikiku
Hingga aku ingin sekali-sekali kau memenangkanku, bukan terus memintaku mengalah
Hingga aku ingin sedikit saja kau mengkhawatirkanku ketika aku tak ada di rumah

Aku harap kau paham,
Meskipun waktu akan terus mendewasakanku, selamanya aku adalah gadis kecilmu

Dan satu hal, aku senang ada namaku di buku puisimu.

Rabu, 05 Mei 2010

Kangen Kamu, Selalu

Kangen senyummu,
kangen ketawamu,
kangen lawakanmu,
kangen ceriamu

Kangen sms-sms malam kita,
kangen diskusi kita tentang film,
kangen ceritamu tentang Luna,
kangen komentar-komentar konyolmu

Kangen semua tentangmu, semua

Ah, aku kangen kamu, sangat!

Apa kau tahu, banyak sekali yang ingin kuceritakan padamu
Tapi sudahlah, semua itu bisa menunggu
Aku hanya ingin mendengar lagi semua ceritamu

Jadi, kita mulai saja...

"Ada cerita apa hari ini?"

Mmm, tunggu, ada yang ingin aku katakan
Aku kangen punya temen, Kring ^^

Selasa, 04 Mei 2010

Membeli Mimpi

Kau tak lagi menapak di bumi, tidak lagi

Semakin ingin aku pahami,
semakin kencang kau talikan tali-tali itu

Sedari awal sudah kutahu, kau coba tekan semua itu
Menyamarkannya dalam katamu, dalam tingkah lakumu

Terbanglah
Itu yang kau coba lakukan, bukan?
Menyentuh langit dan dengan rapi menyombongkannya padaku

Tak akan kusaksikan perjalananmu
Ceritakanlah saja nanti jika masih sempat kau kembali ke bumi
Jika masih sudi kau membaginya padaku

Dan jangan lupa sebutkan padaku,
mimpi-mimpi mana yang akhirnya tak sanggup kau beli

Senin, 03 Mei 2010

Can't Cry Hard Enough (William Brothers)

I'm gonna live my life
Like every day's the last
Without a simple goodbye
It all goes by so fast

And now that you're gone
I can't cry hard enough
I can't cry hard enough
For you to hear me now

Gonna open my eyes
And see for the first time
I've let go of you like
A child letting go of his kite

There it goes up in the sky
There it goes beyond the clouds
For no reason why
I can't cry hard enough
No, I can't cry hard enough
For you to hear me now

Gonna look back in vain
And see you standing there
When all that remains
Is just an empty chair

And now that you're gone
I can't cry hard enough
I can't cry hard enough
For you to hear me now

There it goes up in the sky
There it goes beyond the clouds
For no reason why
I can't cry hard enough
No I can't cry hard enough
For you to hear me now

***



Akan kukenang kau dengan senyuman ^^
Makasih buat semuanya, Kring...
Kangen kamu, selalu ^^

XOXO

Surat Ke-sekian

Dear Siang,
Asal kau tahu, ya...
Selama ini Luna mencintaimu dengan caranya.
Saat ini, dia sibuk mengingatmu.
Aku terharu melihatnya mengenangmu.
Jadi, baik-baik di sana ya...^^

PS: Tak usah lagi risau lidahmu kelu di depannya. Datang saja ke mimpinya dan biarkan rasamu sampai di hatinya.

Yours,
Phe.

Sudut Ingatan

Lukisan malam
Terang di antara rintikkan hujan

Tersimpan rapi di sudut ingatan
Tak akan secara sadar dikenang

Biar berselimut hening
Hingga rasa yang ada memudar, tanpa sisa