Minggu, 05 Oktober 2008

Hujan 8 Tahun Lalu

Bau hujan dan kau dan para wanitamu


4 Oktober 2008

Letter for You

9 Agustus 2008


Dear you,



Maaf aku ga dateng.


Bukan sengaja untuk lupa, hanya saja, segalanya belum menjadi kebiasaan.




Yours,
Phe.

Hitam dan Putih

Waktu masih kanak-kanak dulu, segalanya tampak begitu sederhana. Hitam adalah hitam, putih adalah putih. Tanpa kecuali. Tapi kini, hitam tak melulu hitam, putih tak selalu putih. Segalanya bisa sangat abu-abu.

14 Agustus 2008

Tentang Mimpi Malam Itu

Malam itu kau datang, menemuiku di tempat yang telah cukup sering kita bicarakan. Seperti biasa, kau datang dengan semua cerita tentang keseharianmu. Tak perlu lama untuk sadar, saat itu kau tak punya cukup waktu. Kau ceritakan semua tanpa memberiku waktu untuk paham meski aku tetap mendengarkan. ”....darah....keracunan...sakit...”, hanya itu yang mampu terekam dalam ingatanku. Lalu kau pamit pulang. Aku rasa aku tak ucapkan selamat berpisah saat itu, maka ketika kau tak lagi mengiringi perjalananku, aku merasa ditinggalkan...dan bingung.



Setting berubah, aku dan dia yang kau cinta menunggu di sebuah kamar rumah sakit yang putih bersih dan kosong. Kami terus menunggu, menunggu dan menunggumu... Kami putuskan untuk tetap menunggu di sana, di sebuah kamar rumah sakit yang tak lagi berpenghuni, entah sampai kapan. Di detik lain, saat aku telah berangsur sadar, hanya ada tanya ini untukmu. ”Apa kau titip dia padaku?” Sunyi. Dan mataku tak lagi mau terpejam.

31 Juli 2008