Itu yang akhirnya otomatis saya lakukan, tiap kali saya bertemu penghalang.
Karna saya, yang terbiasa berusaha membuka komunikasi antara kami, sebenarnya telah bersiap lari tepat ketika sebuah masalah menunjukkan wujudnya.
Entah di perdebatan ke berapa, saya tak lagi mengambil ancang-ancang untuk lari.
Saya memilih tinggal, untuk mendengarkan, juga mengutarakan. Memperdebatkan apa yang menurut kami benar. Bersungguh-sungguh mencari penyelesaian yang melegakan masing-masing kami.
Karna akhirnya saya mengerti. Sebuah hubungan dimulai bukan untuk diakhiri.
Bagaimana kami bertahan dan menumbuhkan toleransi tanpa akhir adalah yang seharusnya kami perjuangkan dan maknai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar