Senin, 13 Agustus 2012

Hampir Lebaran

Seperti yang dulu terjadi, kamu akan mampir, sekedar berbagi apa yang telah terlewati.
Aku akan berusaha duduk tenang, mendengarkan, ketika kamu menceritakan satu demi satu hal konyol yang terjadi dalam hidupmu yang tak sempat aku saksikan.
Sudah pasti, usahaku akan gagal. Karna kita berdua akan tertawa terbahak-bahak. Yang akhirnya membuat kaku pipi dan perut kita.

Lalu pembicaraan akan menjadi sedikit serius.
Itu dimulai dari saat tatapanmu jauh menerawang.
Segala tentang hidup, yang ternyata memang tak mudah selepas kita pakai putih abu-abu, habis kita bahas.
Satu dua pemikiran terbentuk setelahnya.

Dan giliranku bercerita tentang apa saja.
Kamu, sudah pasti tak akan duduk diam.
Selalu saja sibuk membetulkan letak kakimu yang panjang.

"Dengerin enggak to?"
"Sik to Bri, tempat ini sempit, nggak cukup buat kakiku."
"Kok nyalahin tempatnya, kakimu itu yang luar biasa."
"Haish..."


Iya, ini cuma reka adegan. Setelah Lebaran, enam tahun lalu.
Adegan yang sebenarnya ingin aku ulang. Tahun ini, tahun depan, dan berpuluh tahun selanjutnya.
Atas nama persahabatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar