Senin, 25 Juni 2012

Sanity


 
Baru terbaca apa yang kau tuliskan di sana.
Sudah baik-baik saja, bukan? =)

Hey, kau yang mengajariku untuk bisa lebih bersuara.
Cobalah untuk kembali lantang mengutarakan apa yang kau pikir dan rasakan.
Bukan untukku, atau mereka. Tapi untukmu sendiri.
Penuh kan pikirmu itu? Sesak kan dadamu?

Orang lain, sesayang apapun mereka pada kita.
Suatu saat pasti akan menyakiti kita.
Itu pasti.
Karna kita pun, akan pasti menyakiti mereka.
Itu konsekuensi yang belakangan aku pelajari.

Dari rasa sakit kita belajar. Dari kecewa kita mencoba memahami.
Apa yang kita mau. Apa yang kita butuh. Sejalan kah dengan milik mereka.

Kau itu kuat. Jangan pernah lupakan itu.
Ini bukan pengharapan. Bukan permintaan.
Karna kau, memang kuat.
Jadi tegarlah. Tetap menarilah dalam badai. Tersenyumlah meski dunia ingin melihatmu menangis.

Akan selalu ada waktu untukmu.
Selalu ada ruang untuk kita.
Karna sejauh apapun, kita tetaplah si pembaca tanda.

Katakan saja, kapan akan kita perbincangkan lagi semuanya.
Pada akhirnya, obrolan gila itu yang menjaga pikiran waras kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar