Jumat, 21 Agustus 2009

Tarianmu

Kulihat kau begitu liar dalam tarianmu malam itu.
Begitu pongah menantang dunia lewat gerakmu.
Indah sekaligus berbahaya.
Gemulai namun mengancam.

Kau ulurkan tanganmu, "Come dance with me, bella..."
Aku terdiam, dalam keraguan.
Kau tanyakan, "Apakah aku terlalu hitam bagimu?"

Di detik berikutnya kita telah melebur dalam tarian.
Mencoba menyamakan musik dan gerakan.
Hingga akhirnya kita sadar, tarian kita tak sama.

Perlahan kuhentikan gerakku, kembali ke tempat semula kuberdiri menyaksikan tarianmu.
Sejenak kau melambatkan gerakmu, menatapku dengan pandangan penuh tanya.
Aku hanya tersenyum saat itu, dan kau lanjutkan lagi tarianmu.

"Kenapa berhenti?", tanyamu saat habis gerakmu.
"Tarian kita tak sama."

Kulihat amarah di mata terangmu saat kau melangkah pergi malam itu.

***

Di malam berikutnya, masih kusaksikan tarianmu sama.
Tarian yang memanggilku kembali ke tempatmu berada.

Kau melihatku, masih dengan amarah di mata terangmu.
Dan seketika kau hentikan gerakmu.

"Kenapa datang lagi? Bukankah kau katakan tarian kita tak sama?", tanyamu.
"Tarianmu memanggilku. Tarian kita memang tak sama, tapi bukan berarti aku benci tarianmu. Aku dapati apa yang tak ada dalam tarianku di dalam tarianmu. Tak akan aku samakan gerakku dengan gerakmu, tak akan aku ubah musikku menjadi sama dengan musikmu. Aku pun tak akan biarkan kau menjadi sama denganku. Ijinkan aku mengagumimu, mengagumi perbedaan dalam tarian kita."

Tak berapa lama, kau kembali ke panggungmu.
Menarikan lagi tarianmu di bawah bebintangan dan langit malam.
Aku masih tak bisa mengalihkan pandanganku darimu.

"Will you come again, bella?"
"Selama tak kau hentikan tarianmu, lelaki bermata terang.", jawabku.

20 Agustus 2009



* Ini caraku mengerti kenapa kita masih saling mencari dan berbagi meskipun kita begitu berbeda, lelaki bermata terang =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar