Selasa, 06 April 2010

Tolong, Mengertilah

Tak akan aku meminta maaf atas amarahku
Semua beralasan, andai kau mau mendengar

Sudah kudengar, berulang-ulang, alasannya melakukan semua itu

Aku manusia biasa, yang tak bisa tetap tenang jika terus saja ditekan
Aku manusia biasa, yang bisa merasa sakit jika terus saja disuguhi dusta

Pengkhianatan atas kepercayaan yang dia lakukan adalah satu hal
Keputusannya melanjutkan apa yang telah dia mainkan adalah hal lain yang membuat semuanya semakin menyesakkan

Tak mengertikah kau jika akhirnya ledakan itu terjadi?
Tak pahamkah kau jika akhirnya aku memilih untuk tak tinggal diam?

Aku hanya manusia biasa, yang bisa merasakan amarah
Dan tak akan aku meminta maaf untuk hal itu

Berlebihankah jika kuingin kau mengerti, seperti aku yang selama ini mengerti ketika amarah menghampirimu?

Ijinkan aku belajar menangis tanpa menunggu hujan, berteriak tanpa menunggu gemuruh guntur
Mulai sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar