Rabu, 14 April 2010

Melepas Pegangan

"Jangan lepaskan tanganku, ya.", pinta si perempuan

Berputarlah mereka dengan kedua tangan saling berpegangan
Semakin lama, semakin kencang mereka berputar
Merasakan angin menerpa tubuh mereka, terbahak diselingi pekikkan suara
Mereka bahagia

Putaran mereka melambat
Tiba-tiba si lelaki melepaskan satu tangannya dari tangan si perempuan
Gerakan mereka oleng, meski mereka masih berputar bersama

Si perempuan terkejut saat si lelaki meraih tangan seorang perempuan lain
Ia cari jawaban di mata si lelaki, mata yang tak lagi bersinar terang
Tak ia temui jawaban pasti

Dan berputarlah mereka bertiga
Jelaslah kacau putaran mereka

Si perempuan mencoba bertahan, memegang erat satu tangan si lelaki, berharap tak pernah dilepaskan
Namun ia rasakan sakit menjalari tangannya, tubuhnya tak lagi bisa seimbang dengan berpegang hanya pada satu tangan

Si lelaki tak lagi tertawa bersamanya, tak lagi memandang dirinya
Putaran semakin kencang, si perempuan mulai merasakan pegangan si lelaki mengendur

Baginya akan sama saja, dilepaskan atau melepaskan pegangannya, sama-sama akan membuatnya terjatuh dan terluka
Maka ia memilih untuk melepaskan pegangannya

Si lelaki terkejut, cepat ia raih tangan perempuan lain itu agar mereka berdua tak lagi limbung karna si perempuan telah melepaskan pegangannya
"Apa kau baik-baik saja?", tanya si lelaki pada si perempuan yang tengah memeriksa luka di badannya

Si perempuan menatap mata si lelaki
Ia tampak khawatir namun terlihat jelas ia tak akan menghentikan putaran mereka yang makin kencang

Si perempuan tertunduk, menyembunyikan air mata yang tak hentinya menetes
"Aku baik-baik saja.", katanya

Mereka berputar semakin kencang, semakin menjauh dari tempat si perempuan duduk dan tertunduk
Hingga si perempuan hanya mendengar sayup tawa dan pekikkan mereka

Lelah dan sakit yang si perempuan rasakan membuatnya membaringkan tubuh di padang luas itu
Masih menangis, ia menatap matahari yang bersinar terang
"Tolong keringkan air mataku.", bisiknya lirih, "Bantu aku sembuhkan luka-luka ini."

Matahari masih saja diam membisu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar