Selasa, 28 Juli 2009

Senyum dalam Sebuah Potret

Hanya sebuah senyum, dan hangat hatiku menyaksikannya
Mata terang yang masih saja sangat mempesona

Aku tak pernah tahu, sejak kapan kau berikan lagi repihan tawaku

Di tepian malam, kita bagi tawa dan getir mimpi
Merenungkan apa yang terlewati, menertawakan dunia yang makin kejam
Entah sampai kapan

Sesering kuucapkan selamat tinggal, sesering itu pula aku ucapkan selamat datang

11 Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar