Malam itu kau datang, menemuiku di tempat yang telah cukup sering kita bicarakan. Seperti biasa, kau datang dengan semua cerita tentang keseharianmu. Tak perlu lama untuk sadar, saat itu kau tak punya cukup waktu. Kau ceritakan semua tanpa memberiku waktu untuk paham meski aku tetap mendengarkan. ”....darah....keracunan...sakit...”, hanya itu yang mampu terekam dalam ingatanku. Lalu kau pamit pulang. Aku rasa aku tak ucapkan selamat berpisah saat itu, maka ketika kau tak lagi mengiringi perjalananku, aku merasa ditinggalkan...dan bingung.
Setting berubah, aku dan dia yang kau cinta menunggu di sebuah kamar rumah sakit yang putih bersih dan kosong. Kami terus menunggu, menunggu dan menunggumu... Kami putuskan untuk tetap menunggu di sana, di sebuah kamar rumah sakit yang tak lagi berpenghuni, entah sampai kapan. Di detik lain, saat aku telah berangsur sadar, hanya ada tanya ini untukmu. ”Apa kau titip dia padaku?” Sunyi. Dan mataku tak lagi mau terpejam.
31 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar