Kamu datang di saat saya teramat lelah
Membawa segala yang tak pernah
Maumu, tak ada waktu untuk ragu
Tunggu
Saya butuh bernapas dulu
Berbenah untuk kuat lagi
Sebelum berubah kamu dan aku menjadi kita
Kamu datang di saat saya teramat lelah
Membawa segala yang tak pernah
Maumu, tak ada waktu untuk ragu
Tunggu
Saya butuh bernapas dulu
Berbenah untuk kuat lagi
Sebelum berubah kamu dan aku menjadi kita
I'm sorry...
I should let you go...
I give up on us...
You're a kind man...
And I'm grateful you were mine :)
Please stay healthy, stay happy :)
After all, the hardest part is to understand and accept that I'm not goodenough for you :')
Saya tahu ini gila.
Tapi bisa apa?
Jika rasa ini masih ada. Masih sama.
Tapi jangan kembali.
Saya masih seperti dulu.
Tak mau membagimu dengan yang lain.
Belum mampu tabah dengan acuhmu.
Nanti, mungkin.
Atau tidak.
Rasa ini masih sama. Masih ada.
Saya masih membawamu dalam doa.
Tentu saja.
Kamu pun berhak terus mengabaikannya.
Saya ingin kamu bahagia.
Meski tak mudah melihatmu bahagia tanpa saya.
Semacam rindu yang menggebu.
Dan kamu yang tak lagi mau tahu.
Masihkah kangenmu menjelma doa-doa untukku?
Satu hal, yang membuat saya menahan diri untuk terus mencoba
Terpaksa menghentikan langkah mendekatinya
Dingin dan rentetan penolakan yang mau tak mau semakin menjauhkan saya darinya
Kalimat yang tak mau berhenti terngiang di telinga dan ingatan saya : Saat ini saya ingin sendiri
Apa yang akan kau lakukan, jika yang tergenggam meronta untuk dilepaskan?
Mengeratkan genggaman hanya akan membuatnya meronta lebih kuat
Kau hanya akan melukainya, dan melukai dirimu sendiri
Melepaskannya, apakah kau sanggup?
So, they start to point their fingers to me
They said a lot about you
Yes, you
After what you said to me
These wasn't surprising, actually
Unfortunately, that didn't make the effects better
Question is, what do they know?
But baby, I'll take the blame if it's for your sake