Bukan saya tak mau, tapi tak bisa.
Tetapi dengan lelaki saya ini, saya benar-benar bisa menjadi saya seadanya.
Menjadi kanak-kanak kembali tak lagi begitu memalukan.
Menemuinya dengan mata bengkak setelah satu dua sms percekcokan pun tak membuat saya enggan.
Itulah sayang, kenapa selalu mantap kujawab tidak jika kamu tanyakan: "Mau dituker nih akunya?"
=)
***
"Mau marah? Marah aja..."
*senyum pasrah*
"Sini..." *memeluk erat*
*sembunyiin muka di bahu kirinya mas*
Makasih ya sayang, untuk pelukan yang selalu mampu menenangkan =,)
Saya sayang kamu :* *tutup muka merah padam*