Tak akan aku meminta maaf atas amarahku
Semua beralasan, andai kau mau mendengar
Sudah kudengar, berulang-ulang, alasannya melakukan semua itu
Aku manusia biasa, yang tak bisa tetap tenang jika terus saja ditekan
Aku manusia biasa, yang bisa merasa sakit jika terus saja disuguhi dusta
Pengkhianatan atas kepercayaan yang dia lakukan adalah satu hal
Keputusannya melanjutkan apa yang telah dia mainkan adalah hal lain yang membuat semuanya semakin menyesakkan
Tak mengertikah kau jika akhirnya ledakan itu terjadi?
Tak pahamkah kau jika akhirnya aku memilih untuk tak tinggal diam?
Aku hanya manusia biasa, yang bisa merasakan amarah
Dan tak akan aku meminta maaf untuk hal itu
Berlebihankah jika kuingin kau mengerti, seperti aku yang selama ini mengerti ketika amarah menghampirimu?
Ijinkan aku belajar menangis tanpa menunggu hujan, berteriak tanpa menunggu gemuruh guntur
Mulai sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar