Aku pilih yang kedua.
Susah sekali membuat kalian sedikit saja memikirkan perasaanku, dan akan berlebihan jika masih saja kuminta kalian menjaga perasaanku.
Untukmu, yang belakangan ini sibuk memutar kata,
Hitunglah, berapa kali sudah aku tanya apa pernah kau memikirkanku saat kau buat keputusan-keputusan itu.
Tak sekalipun kau berikan jawabanmu.
Kau terus saja memberikan pembelaan-pembelaanmu.
Aku bosan. Aku muak.
Dan untukmu, tío...
ternyata semudah ini...
ternyata secepat ini...
Tak kusangka, melepas pergi lelaki bermata terang juga berarti harus melepasmu.
Mungkin aku hanya lupa, raga kalian sama.
*picture's taken from deviantart.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar