Ibu bilang, aku harus berikan pipi kananku ketika seseorang menampar pipi kiriku
Selama ini aku lakukan itu
Aku lupa tanyakan pada Ibu, apa yang harus aku lakukan ketika sudah kuberikan kedua pipiku dan orang itu masih saja ingin menamparku
Sudah kutanyakan apa salahku, sudah kukatakan sakit
Tapi dia terus saja melakukannya
Aku bosan terus menerima apa yang dia lakukan
Aku lelah berusaha mengulurkan tangan demi menyelesaikan semua ini
Karena dia masih saja melakukan hal yang sama, berulang-ulang
Setelah maaf, sepantasnya perubahan itu ada
Dan kesalahan adalah sesuatu yang memang tidak disengaja, bukan keputusan sadar untuk melakukannya
Cukup kudengar alasan yang sama sekali tak mempertimbangkan rasaku
Selamat berbahagia atas tangisku
Tertawalah di atas sedihku
Roda berputar, itu yang aku tahu
Tuhan melihat dan mendengar, tapi Ia menunggu
Aku relakan semua sampai di sini
Hanya sampai di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar