Entah sudah sejak kapan, ia berhenti merengek ketika menginginkan sesuatu. Ia menyimpan segalanya sendirian. Mengucapkannya hanya ketika tak ada seorangpun mendengar. Dan masih ia dengar orang-orang mengatakan,”Mengertilah, tak semua keinginan bisa selalu kau dapatkan!”
Ia telah mencoba mengerti dunia dengan segala kemungkinannya. Sering ia hanya terdiam ketika hal-hal yang ia pikirkan tak lagi masuk akal dan membingungkannya. Orang yang ia pikir tahu jawabannya, tak pernah menyediakan waktu untuknya bertanya.
Ia belajar menerima, segala hal yang Tuhan berikan untuknya. Mensyukuri segalanya. Entah sudah berapa kali, ketika ia berjuang mempertahankan apa yang ingin ia pertahankan, seseorang menegurnya, ”Mengalahlah, Nak!”
Diam, dan hanya diam. Mengalah dan mengalah. Dan masih saja orang-orang mengatakan, ”Jangan manja!”
Ini yang selalu ingin ia katakan pada dunia, ”Salahkah aku, sekali saja aku ingin ia menanyakan bagaimana kabarku, apa mauku? Sekali saja ingin kulihat ia membelaku dan berhenti memintaku mengalah. Apa aku berlebihan jika aku inginkan ia bangga pada apapun yang aku lakukan? Karna akupun juga cahaya matanya.”
27 Juli 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar