Lalu kau tunjukkan padaku puluhan puisi yang kau bilang untukku
Dengan pongah membakarnya di hadapanku
Apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan?
Kekecewaan?
Kebencian?
Maka kau bertambah murka saat tak sedetik pun kau lihat rasaku
Pernahkah sekali saja kuminta kau persembahkan sebait puisi untukku?
Selalu kau beri segala yang tak pernah kuminta
Tapi pernahkah aku menolaknya?
Mencemoohnya?
Dan kau pilih berlalu
Saat kumau yakinimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar