Mengharap kau ada untuk berbagi tawa tangisku.
Padamu aku pernah tunjukkan rapuhku.
Ketika akhirnya kau tak lagi ada, aku cuma bisa percaya semua akan baik-baik saja.
Salahkah aku dengan segala benteng ini? Salahkah aku dengan bisu ini?
Cukup satu senyum saja. Dan aku akan ribuan kali lebih kuat.
Sebentar saja, aku ingin kita duduk bersama.
Katakanlah kau bahagia dan aku akan baik-baik saja.
Memang aku yang egois, memilihmu menjadi kembaran jiwaku dan merasa memilikimu.
Aku masih saja ingin dengan benar mengucapkan selamat tinggal.
Kau, aku tahu kau akan baik-baik saja.
Harusnya aku sudah merasa cukup dan rela.
6 Mei 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar