Dan aku percaya pada setiap kata yang kau ucap.
Seperti anak kecil yang kagum pada dongeng-dongeng penuh keajaiban.
Ya, seperti itulah aku padamu. Dulu.
Sebelum kita sama-sama bergerak menjauh.
Tumbuh dan dewasa di tempat berbeda.
Lalu tak kudapati lagi ledakan-ledakan indah dalam kisahmu.
Tak ada lagi nyaman antara kita.
Satu sama lain menahan diri.
Entah untuk apa, untuk siapa.
Kita, perlahan beku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar