Aku benci mendapatimu salah mengerti
Tanyakan saja apa yang ingin kau tahu, aku ada
...
...
Ah, sudahlah
Ini juga kutulis sebelum suara-suara itu membawa cermin ke depan mukaku
Membuat pikir kembali mengulang-ulang tanya yang sama untuk diriku:
Siapa kamu? Apa hakmu melarangnya salah mengerti? Apa hakmu mengekang segala pemikirannya atas dirimu?
Pada akhirnya, aku masih saja percaya kau ada dengan caramu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar