Keindahan semu pemberi harapan
Tak terengkuh, tapi tak juga benar-benar hilang
Bulan ada dengan caranya
Hanya tak jarang tak kasat mata
Lelaki itu paham, ia sadar
Jarak tak pernah berkurang
Meski s’makin tinggi lompatan yang ia lakukan,
s’makin kencang larinya menuju bulan
Hingga tak pernah habis tanya,
“Mungkinkah luna dapat melirikkan ronanya pada siang?”*
* taken from my inspirational poem
27 Mei 2007
Dewi Malam & apa Pagi-nya Olip di Jomblo?
BalasHapusLah, klo gtu duniaku msh gelap trus no smpe skarang...ksian deh aq...hiks...=(
KAU BULAN DAN AKU MATAHARI
BalasHapusWaktu yang memisahkan dalam pencarian
Biarlah rotasi keluar dari porosnya
Kehancuran melanda saat kau berpelukan denganku
Itulah yang kau ingginkan tuk melukiskan rasa yang mengendap pada jiwa
wes mbuh pee,...xp
BalasHapusak g mudeng ngonoan,hehe T.T
Heuw...MsBndr i...msok kagak tau to mksd kt2 it?? 'P
BalasHapus