Lelakiku, aku pulang...
Sabtu, 14 Desember 2013
Bye
Sudah ya, begini saja
Jangan lagi mencariku
Tak usah kau katakan lagi rasamu
Aku sudah sangat tahu
Ya, selalu benar katamu,
aku tak akan pernah bisa paham
Sudah ya,
tak perlu kau menunggu
"Semoga aku tak akan pernah lagi bertemu dengan orang sepertimu."
Jangan lagi mencariku
Tak usah kau katakan lagi rasamu
Aku sudah sangat tahu
Ya, selalu benar katamu,
aku tak akan pernah bisa paham
Sudah ya,
tak perlu kau menunggu
"Semoga aku tak akan pernah lagi bertemu dengan orang sepertimu."
"Sepertiku?"
"Ya, keras, sepertimu."
"Amin..."
Sabtu, 14 September 2013
Lirih
I'm wishpering something, dear. Can't you hear me?
: Rescue me.
Karna aku tak mau berpaling darimu.
Jadi tolong, eratkan genggamanmu, Sayang.
: Rescue me.
: Rescue me.
Karna aku tak mau berpaling darimu.
Jadi tolong, eratkan genggamanmu, Sayang.
: Rescue me.
Minggu, 07 Juli 2013
23:15
Nyaris tengah malam ketika mereka berpelukan. Si lelaki berulangkali mengelus punggung perempuannya, seakan menyampaikan dalam diamnya: Tenang, Sayang, aku ada.
Dan si perempuan masih saja terisak, meski dia sangat ingin berhenti.
Berulangkali si perempuan mengusap lelehan air matanya. Berulangkali si lelaki menyodorkan lengan kiri kemejanya: Pakai ini saja.
Cukup lama, hingga akhirnya si perempuan mengangkat wajahnya dari bahu kiri si lelaki. "Makasih ya.", itu katanya.
Si lelaki hanya lekat menatap mata perempuannya, menghapus sisa air mata di pipinya, dan perlahan mempertemukan dahi mereka.
Lama. Lalu lirih suara si lelaki memecah sunyi yang mengambang di antara mereka: Maaf, ya. Saya sayang kamu.
Dan si perempuan mengangguk sendu.
"Kalau saya mau datang, memangnya kamu mau jemput?"
Menatap sebentar, lalu berkata: Ya mau lah., sebelum akhirnya memalingkan muka.
Dan si perempuan masih saja terisak, meski dia sangat ingin berhenti.
Berulangkali si perempuan mengusap lelehan air matanya. Berulangkali si lelaki menyodorkan lengan kiri kemejanya: Pakai ini saja.
Cukup lama, hingga akhirnya si perempuan mengangkat wajahnya dari bahu kiri si lelaki. "Makasih ya.", itu katanya.
Si lelaki hanya lekat menatap mata perempuannya, menghapus sisa air mata di pipinya, dan perlahan mempertemukan dahi mereka.
Lama. Lalu lirih suara si lelaki memecah sunyi yang mengambang di antara mereka: Maaf, ya. Saya sayang kamu.
Dan si perempuan mengangguk sendu.
"Kalau saya mau datang, memangnya kamu mau jemput?"
Menatap sebentar, lalu berkata: Ya mau lah., sebelum akhirnya memalingkan muka.
...dan yang di awal terbaca, adalah akhirnya....
06-07-2013
Singkat saja, Sayang
Terima kasih untuk peluk dan genggaman tangan yang masih saja hangat
Bahkan di saat hati sempat sedingin itu
Terima kasih untuk peluk dan genggaman tangan yang masih saja hangat
Bahkan di saat hati sempat sedingin itu
source: http://mostnotedposts.tumblr.com
Minggu, 20 Januari 2013
Pengakuan
Bagi mereka yang mengenal baik saya, pasti paham, saya bukan orang yang nyaman mengekspresikan perasaan. Kecuali lewat tulisan.
Bukan saya tak mau, tapi tak bisa.
Tetapi dengan lelaki saya ini, saya benar-benar bisa menjadi saya seadanya.
Menjadi kanak-kanak kembali tak lagi begitu memalukan.
Menemuinya dengan mata bengkak setelah satu dua sms percekcokan pun tak membuat saya enggan.
Itulah sayang, kenapa selalu mantap kujawab tidak jika kamu tanyakan: "Mau dituker nih akunya?"
=)
"Mau marah? Marah aja..."
*senyum pasrah*
"Sini..." *memeluk erat*
*sembunyiin muka di bahu kirinya mas*
Makasih ya sayang, untuk pelukan yang selalu mampu menenangkan =,)
Saya sayang kamu :* *tutup muka merah padam*
Bukan saya tak mau, tapi tak bisa.
Tetapi dengan lelaki saya ini, saya benar-benar bisa menjadi saya seadanya.
Menjadi kanak-kanak kembali tak lagi begitu memalukan.
Menemuinya dengan mata bengkak setelah satu dua sms percekcokan pun tak membuat saya enggan.
Itulah sayang, kenapa selalu mantap kujawab tidak jika kamu tanyakan: "Mau dituker nih akunya?"
=)
***
"Mau marah? Marah aja..."
*senyum pasrah*
"Sini..." *memeluk erat*
*sembunyiin muka di bahu kirinya mas*
Makasih ya sayang, untuk pelukan yang selalu mampu menenangkan =,)
Saya sayang kamu :* *tutup muka merah padam*
=))
"Ternyata pacaran sama laki-laki yang jauh lebih tua itu menyenangkan. Everything is simple, less drama, dianya bisa bikin gue kalem, dia nggak macem-macem."
- Twitvortiare
Minggu, 13 Januari 2013
Untuk Tuan A
Tuhan selalu tahu apa yang kita butuhkan, ya...
Ini yang kuminta, yang kumau...
Tapi Tuhan mengirimmu untukku...
Lelaki paling tak romantis sedunia...
Dan ya, hati saya masih berdegup untuk anda, Tuan A :*
Ini yang kuminta, yang kumau...
Tapi Tuhan mengirimmu untukku...
Lelaki paling tak romantis sedunia...
Dan ya, hati saya masih berdegup untuk anda, Tuan A :*
Langganan:
Postingan (Atom)